Keberhasilan menaklukkan Madinah berlanjut. Mereka masuk ke Mekkah pada 1806, dan merusak kiswah, kain penutup Ka’bah yang terbuat dari sutra. Kemudian merobohkan puluhan kubah di Ma’la, termasuk kubah tempat kelahiran Nabi SAW, tempat kelahiran Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Ali, juga kubah Sayyidatuna Khadijah, masjid Abdullah bin Abbas. Mereka terus menghancurkan masjid-masjid dan tempat-tempat kaum solihin sambil bersorak-sorai, menyanyi dan diiringi tabuhan kendang. Mereka juga mencaci-maki ahli kubur bahkan sebagian mereka kencing di kubur kaum solihin tersebut. Gerakan kaum Wahabi ini membuat Sultan Mahmud II, penguasa Kerajaan Usmani, Istanbul-Turki, murka. Dikirimlah prajuritnya yang bermarkas di Mesir, di bawah pimpinan Muhammad Ali, untuk melumpuhkannya. Pada 1813, Madinah dan Mekkah bisa direbut kembali. Gerakan Wahabi surut. Tapi, pada awal abad ke-20, Abdul Aziz bin Sa’ud bangkit kembali mengusung paham Wahabi. Tahun 1924, ia berhasil menduduki Mekkah, lalu ke Madinah dan Jeddah, memanfaatkan kelemahan Turki akibat kekalahannya dalam Perang Dunia I. Sejak itu, hingga kini, paham Wahabi mengendalikan pemerintahan di Arab Saudi. Dewasa ini pengaruh gerakan Wahabi bersifat global. Riyadh mengeluarkan jutaan dolar AS setiap tahun untuk menyebarkan ideologi Wahabi. Sejak hadirnya Wahabi, dunia Islam tidak pernah tenang penuh dengan pergolakan pemikiran, sebab kelompok ekstrem itu selalu menghalau pemikiran dan pemahaman agama Sunni-Syafi’i yang sudah mapan.
Kekejaman dan kejahilan Wahabi lainnya adalah meruntuhkan kubah-kubah di atas makam sahabat-sahabat Nabi SAW yang berada di Ma’la (Mekkah), di Baqi’ dan Uhud (Madinah) semuanya diruntuhkan dan diratakan dengan tanah dengan mengunakan dinamit penghancur. Demikian juga kubah di atas tanah Nabi SAW dilahirkan, yaitu di Suq al Leil diratakan dengan tanah dengan menggunakan dinamit dan dijadikan tempat parkir onta, namun karena gencarnya desakan kaum Muslimin International maka dibangun perpustakaan. Kaum Wahabi benar-benar tidak pernah menghargai peninggalan sejarah dan menghormati nilai-nilai luhur Islam. Semula AI-Qubbatul Khadra (kubah hijau) tempat Nabi Muhammad SAW dimakamkan juga akan dihancurkan dan diratakan dengan tanah tapi karena ancaman International maka orang-orang biadab itu menjadi takut dan mengurungkan niatnya. Begitu pula seluruh rangkaian yang menjadi manasik haji akan dimodifikasi termasuk maqom Ibrahim akan digeser tapi karena banyak yang menentangnya maka diurungkan.
Pengembangan kota suci Makkah dan Madinah akhir-akhir ini tidak mempedulikan situs-situs sejarah Islam. Makin habis saja bangunan yang menjadi saksi sejarah Rasulullah SAW dan sahabatnya. Bangunan itu dibongkar karena khawatir dijadikan tempat keramat. Bahkan sekarang, tempat kelahiran Nabi SAW terancam akan dibongkar untuk perluasan tempat parkir. Sebelumnya, rumah Rasulullah pun sudah lebih dulu digusur. Padahal, disitulah Rasulullah berulang-ulang menerima wahyu. Di tempat itu juga putra-putrinya dilahirkan serta Khadijah meninggal.
Islam dengan tafsiran kaku yang dipraktikkan wahabisme paling punya andil dalam pemusnahan ini. Kaum Wahabi memandang situs-situs sejarah itu bisa mengarah kepada pemujaan berhala baru. Pada bulan Juli yang lalu, Sami Angawi, pakar arsitektur Islam di wilayah tersebut mengatakan bahwa beberapa bangunan dari era Islam kuno terancam musnah. Pada lokasi bangunan berumur 1.400 tahun Itu akan dibangun jalan menuju menara tinggi yang menjadi tujuan ziarah jamaah haji dan umrah.
“Saat ini kita tengah menyaksikan saat-saat terakhir sejarah Makkah. Bagian bersejarahnya akan segera diratakan untuk dibangun tempat parkir,” katanya kepada Reuters. Angawi menyebut setidaknya 300 bangunan bersejarah di Makkah dan Madinah dimusnahkan selama 50 tahun terakhir. Bahkan sebagian besar bangunan bersejarah Islam telah punah semenjak Arab Saudi berdiri pada 1932. Hal tersebut berhubungan dengan maklumat yang dikeluarkan Dewan Keagamaan Senior Kerajaan pada tahun 1994. Dalam maklumat tersebut tertulis, “Pelestarian bangunan bangunan bersejarah berpotensi menggiring umat Muslim pada penyembahan berhala.” (Mirip Masonic bukan?)
Nasib situs bersejarah Islam di Arab Saudi memang sangat menyedihkan. Mereka banyak menghancurkan peninggalan-peninggalan Islam sejak masa Ar-Rasul SAW. Semua jejak jerih payah Rasulullah itu habis oleh modernisasi ala Wahabi. Sebaliknya mereka malah mendatangkan para arkeolog (ahli purbakala) dari seluruh dunia dengan biaya ratusan juta dollar untuk menggali peninggalan-peninggalan sebelum Islam baik yang dari kaum jahiliyah maupun sebelumnya dengan dalih obyek wisata. Kemudian dengan bangga mereka menunjukkan bahwa zaman pra Islam telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa, tidak diragukan lagi ini merupakan pelenyapan bukti sejarah yang akan menimbulkan suatu keraguan di kemudian hari.
Gerakan wahabi dimotori oleh para juru dakwah yang radikal dan ekstrim, mereka menebarkan kebencian permusuhan dan didukung oleh keuangan yang cukup besar. Mereka gemar menuduh golongan Islam yang tak sejalan dengan mereka dengan tuduhan kafir, syirik dan ahli bid’ah. Itulah ucapan yang selalu didengungkan di setiap kesempatan, mereka tak pernah mengakui jasa para ulama Islam manapun kecuali kelompok mereka sendiri. Di negeri kita ini mereka menaruh dendam dan kebencian mendalam kepada para Wali Songo yang menyebarkan dan meng-Islam-kan penduduk negeri ini.
Mereka mengatakan ajaran para wali itu masih kecampuran kemusyrikan Hindu dan Budha, padahal para Wali itu telah meng-Islam-kan 90 % penduduk negeri ini. Mampukah wahabi-wahabi itu meng-Islam-kan yang 10% sisanya? Mempertahankan yang 90 % dari terkaman orang kafir saja tak bakal mampu, apalagi mau menambah 10 % sisanya. Justru mereka dengan mudahnya mengkafirkan orang-orang yang dengan nyata bertauhid kepada Allah SWT. Jika bukan karena Rahmat Allah yang mentakdirkan para Wali Songo untuk berdakwah ke negeri kita ini, tentu orang-orang yang menjadi corong kaum wahabi itu masih berada dalam kepercayaan animisme, penyembah berhala atau masih kafir. (Naudzu billah min dzalik).
Oleh karena itu janganlah dipercaya kalau mereka mengaku-aku sebagai faham yang hanya berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Mereka berdalih mengikuti keteladanan kaum salaf apalagi mengaku sebagai golongan yang selamat dan sebagainya, itu semua omong kosong belaka. Mereka telah menorehkan catatan hitam dalam sejarah dengan membantai ribuan orang di Makkah dan Madinah serta daerah lain di wilayah Hijaz (yang sekarang dinamakan Saudi). Tidakkah anda ketahui bahwa yang terbantai waktu itu terdiri dari para ulama yang sholeh dan alim, bahkan anak-anak serta balita pun mereka bantai di hadapan ibunya. Tragedi berdarah ini terjadi sekitar tahun 1805. Semua itu mereka lakukan dengan dalih memberantas bid’ah, padahal bukankah nama Saudi sendiri adalah suatu nama bid’ah” Karena nama negeri Rasulullah SAW diganti dengan nama satu keluarga kerajaan pendukung faham wahabi yaitu As-Sa’ud.
Sungguh Nabi SAW telah memberitakan akan datangnya Faham Wahabi ini dalam beberapa hadits, ini merupakan tanda kenabian beliau SAW dalam memberitakan sesuatu yang belum terjadi. Seluruh hadits-hadits ini adalah shahih, sebagaimana terdapat dalam kitab shahih BUKHARI & MUSLIM dan lainnya. Diantaranya: “Fitnah itu datangnya dari sana, fitnah itu datangnya dari arah sana,” sambil menunjuk ke arah timur (Najed). (HR. Muslim dalam Kitabul Fitan)
“Akan keluar dari arah timur segolongan manusia yang membaca Al-Qur’an namun tidak sampai melewati kerongkongan mereka (tidak sampai ke hati), mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya, mereka tidak akan bisa kembali seperti anak panah yang tak akan kembali ketempatnya, tanda-tanda mereka ialah bercukur (Gundul).” (HR Bukho-ri no 7123, Juz 6 hal 20748). Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Majah, Abu Daud, dan Ibnu Hibban
Nabi SAW pernah berdo’a: “Ya Allah, berikan kami berkah dalam negara Syam dan Yaman,” Para sahabat berkata: Dan dari Najed, wahai Rasulullah, beliau berdo’a: “Ya Allah, berikan kami berkah dalam negara Syam dan Yaman,” dan pada yang ketiga kalinya beliau SAW bersabda: “Di sana (Najed) akan ada keguncangan fitnah serta di sana pula akan muncul tanduk syaitan.” Dalam riwayat lain dua tanduk syaitan.
Jumat, 11 Desember 2009
Jumat, 03 Juli 2009
Shodaqoh Tidak Akan Pernah Salah Alamat
Suatu ketika, Rasulullah Saw., seperti yang kerap beliau lakukan, berbincang-bincang dengan para sahabat di serambi Masjid Nabawi, Madinah. Selepas berbagi sapa dengan mereka, beliau berkata kepada mereka,
"Suatu saat ada seorang pria berkata kepada dirinya sendiri, 'Malam ini aku akan bersedekah!' Dan, benar, malam itu juga dia memberikan sedekah kepada seorang perempuan yang tak dikenalnya. Ternyata, perempuan itu seorang pezina. Sehingga, kejadian itu menjadi perbincangan khalayak ramai.
"Akhirnya, kabar tersebut sampai juga kepada pria itu. Mendengar kabar yang demikian, pria itu bergumam, 'Ya Allah! Segala puji hanya bagi-Mu.Ternyata, sedekahku jatuh ke tangan seorang pezina. Karena itu, aku akan bersedekah lagi!'
"Maka, pria itu kemudian mencari seseorang yang menurutnya layak menerima sedekah. Ternyata, penerima sedekah itu, tanpa diketahuinya, adalah orang kaya. Sehingga, kejadian itu lagi-lagi menjadi perbincangan khalayak ramai, lalu sampai juga kepada pria yang bersedekah itu.
"Mendengar kabar yang demikian, pria itu pun bergumam,'Ya Allah! Segala puji hanya bagi-Mu. Ternyata, sedekahku itu jatuh ke tangan orang kaya. Karena itu, aku akan bersedekah lagi!'
Maka, dia kemudian, dengan cermat, mencari seseorang yang menurutnya layak menerima sedekah. Ternyata, penerima sedekah yang ketiga, tanpa diketahuinya, adalah seorang pencuri. Tak lama berselang, kejadian itu menjadi perbincangan khalayak ramai, dan kabar itu sampai kepada pria yang bersedekah itu.
Mendengar kabar demikian, pria itu pun mengeluh, 'Ya Allah! Segala puji hanya bagi-Mu! Ya Allah, sedekahku ternyata jatuh ke tangan orang-orang yang tak kuduga: pezina, orang kaya, dan pencuri!'
"Pria itu kemudian didatangi (malaikat utusan Allah) yang berkata, "Sedekahmu telah diterima Allah. Bisa jadi pezina itu akan berhenti berzina karena menerima sedekah itu. Bisa jadi pula orang kaya itu mendapat pelajaran karena sedekah itu, lalu dia menyedekahkan sebagian rezeki yang dikaruniakan Allah kepadanya. Dan, bisa jadi pencuri itu berhenti mencuri selepas menerima sedekah itu."
(Diceritakan kembali dari sebuah hadis yang dituturkan oleh Muslim dan Abu Hurairah dalam Teladan indah Rasullulah dalam ibadah, Ahmad Rofi 'Usmani)
"Suatu saat ada seorang pria berkata kepada dirinya sendiri, 'Malam ini aku akan bersedekah!' Dan, benar, malam itu juga dia memberikan sedekah kepada seorang perempuan yang tak dikenalnya. Ternyata, perempuan itu seorang pezina. Sehingga, kejadian itu menjadi perbincangan khalayak ramai.
"Akhirnya, kabar tersebut sampai juga kepada pria itu. Mendengar kabar yang demikian, pria itu bergumam, 'Ya Allah! Segala puji hanya bagi-Mu.Ternyata, sedekahku jatuh ke tangan seorang pezina. Karena itu, aku akan bersedekah lagi!'
"Maka, pria itu kemudian mencari seseorang yang menurutnya layak menerima sedekah. Ternyata, penerima sedekah itu, tanpa diketahuinya, adalah orang kaya. Sehingga, kejadian itu lagi-lagi menjadi perbincangan khalayak ramai, lalu sampai juga kepada pria yang bersedekah itu.
"Mendengar kabar yang demikian, pria itu pun bergumam,'Ya Allah! Segala puji hanya bagi-Mu. Ternyata, sedekahku itu jatuh ke tangan orang kaya. Karena itu, aku akan bersedekah lagi!'
Maka, dia kemudian, dengan cermat, mencari seseorang yang menurutnya layak menerima sedekah. Ternyata, penerima sedekah yang ketiga, tanpa diketahuinya, adalah seorang pencuri. Tak lama berselang, kejadian itu menjadi perbincangan khalayak ramai, dan kabar itu sampai kepada pria yang bersedekah itu.
Mendengar kabar demikian, pria itu pun mengeluh, 'Ya Allah! Segala puji hanya bagi-Mu! Ya Allah, sedekahku ternyata jatuh ke tangan orang-orang yang tak kuduga: pezina, orang kaya, dan pencuri!'
"Pria itu kemudian didatangi (malaikat utusan Allah) yang berkata, "Sedekahmu telah diterima Allah. Bisa jadi pezina itu akan berhenti berzina karena menerima sedekah itu. Bisa jadi pula orang kaya itu mendapat pelajaran karena sedekah itu, lalu dia menyedekahkan sebagian rezeki yang dikaruniakan Allah kepadanya. Dan, bisa jadi pencuri itu berhenti mencuri selepas menerima sedekah itu."
(Diceritakan kembali dari sebuah hadis yang dituturkan oleh Muslim dan Abu Hurairah dalam Teladan indah Rasullulah dalam ibadah, Ahmad Rofi 'Usmani)
MUKJIZAT Al Qur'an
BUKTI ILMIAH TERBELAHNYA BULAN
Kisah ini diceritakan oleh Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar (pakar Geologi Muslim) tentang pengalaman seorang pemimpin Al-Hizb al-Islamy Inggris yang masuk Islam karena takjub dengan kebenaran terbelahnya bulan.
Allah berfirman: "Sungguh telah dekat hari qiamat, dan bulan pun telah terbelah (Q.S.Al-Qamar: 1)".
Apakah kalian akan membenarkan kisah dari ayat Al-Quran ini yang menyebabkan masuk Islamnya pimpinan Hizb Islami Inggris? Di bawah ini adalah kisahnya:
Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr.Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah ?
Maka, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut: Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan di Univ. Cardif, Inggris bagian barat, dan para peserta yang hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari al-Quran. Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya, "Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi, "Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah", mengandung mukjizat secara ilmiah?"
Maka saya menjawabnya: Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjangkaunya. Dan tentang terbelahnya bulan, maka itu adalah mukjizat yang terjadi pada Rasul terakhir Muhammad Saw. sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana Nabi-nabi sebelumnya.
Mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits-hadits Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi, hal itu memang benar termaktub di dalam al-Quran dan sunnah-sunnah Rasulullah Saw.
Allah ta'alaa memang benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu. Maka, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Makkah Mukarramah ke Madinah. Orang-orang musyrik berkata, "Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (mengejek dan mengolok-olok) ?"
Rasulullah bertanya, "Apa yang kalian inginkan ? Mereka menjawab: Coba
belah bulan". Maka, Rasulullah pun berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada Allah agar menolongnya. Lalu, Allah memberitahu Muhammad agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Maka, Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan itu dengan sebenar-benarnya. Maka, serta-merta orang-orang musyrik pun berujar, "Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir kami!" Akan tetapi, para ahli mengatakan bahwa sihir memang benar bisa saja "menyihir" orang yang ada disampingnya, akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada di tempat itu. Maka, mereka pun menunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan. Lalu, orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Makkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan.
Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Makkah, orang-orang musyrik pun bertanya, "Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?" Mereka menjawab, "Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing-masingnya kemudian bersatu kembali...".
Akhirnya, sebagian mereka pun beriman sedangkan sebagian lainnya lagi
tetap kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: Sungguh, telah dekat hari qiamat dan telah terbelah bulan. Ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, "Ini adalah sihir yang terus-menerus" , dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap .... (sampai akhir surat Al-Qamar).
Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, "Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb al-Islamy Inggris.
Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan? " Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab: Dipersilahkan dengan senang hati." Daud Musa Pitkhok berkata, "Aku pernah meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemahan al-Quran yang mulia. Aku pun berterima kasih kepadanya dan membawa terjemah itu pulang ke rumah. Ketika aku membuka-buka terjemahan al-Quran itu di rumah, surat yang pertama aku buka ternyata al-Qamar. Dan aku pun membacanya: "Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah... ".
Aku pun bergumam: "Apakah kalimat ini masuk akal? Apakah mungkin bulan
bisa terbelah kemudian bersatu kembali? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu? Maka, aku pun menghentikan pembacaan ayat-ayat selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, Allah Maha Tahu tentang tingkat keikhlasan hamba-Nya dalam pencarian kebenaran.
suatu hari aku pun duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi di antara presenter seorang Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga pakar antariksa tersebut pun menceritakan tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan. Presenter pun berkata, " Andai dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak berguna". Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, "Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik segi kedokteran, industri, dan
pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia-sia, tetapi justru dalam rangka pengembangan kehidupan manusia.
Dan, di antara diskusi tersebut adalah tentang turunnya astronot menjejakkan kakinya di bulan, di mana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata, "Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?"
Mereka pun menjawab, "Tidak, !!! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun.
Maka presenter itu pun bertanya, "Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya? Mereka menjawab, "Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali.!!! Presenter pun bertanya, "Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?" Mereka menjawab, "Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Lalu, kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya dan mereka mengatakan, "Hal ini tidak mungkin telah terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah kemudian bersatu kembali".
Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, "Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, "Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad Saw. 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin !!!! Maka, agama Islam ini tidak mungkin salah .....
Maka, aku pun berguman, "Maka, aku pun membuka kembali Mushhaf al-Quran
dan aku baca surat Al-Qamar, dan ... saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.
Mahabenar Allah, yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana - Semoga bermanfaat
Billahit taufiq wal hidayah
Wassalamualaikum wr.wb
Kisah ini diceritakan oleh Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar (pakar Geologi Muslim) tentang pengalaman seorang pemimpin Al-Hizb al-Islamy Inggris yang masuk Islam karena takjub dengan kebenaran terbelahnya bulan.
Allah berfirman: "Sungguh telah dekat hari qiamat, dan bulan pun telah terbelah (Q.S.Al-Qamar: 1)".
Apakah kalian akan membenarkan kisah dari ayat Al-Quran ini yang menyebabkan masuk Islamnya pimpinan Hizb Islami Inggris? Di bawah ini adalah kisahnya:
Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr.Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah ?
Maka, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut: Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan di Univ. Cardif, Inggris bagian barat, dan para peserta yang hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari al-Quran. Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya, "Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi, "Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah", mengandung mukjizat secara ilmiah?"
Maka saya menjawabnya: Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjangkaunya. Dan tentang terbelahnya bulan, maka itu adalah mukjizat yang terjadi pada Rasul terakhir Muhammad Saw. sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana Nabi-nabi sebelumnya.
Mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits-hadits Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi, hal itu memang benar termaktub di dalam al-Quran dan sunnah-sunnah Rasulullah Saw.
Allah ta'alaa memang benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu. Maka, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Makkah Mukarramah ke Madinah. Orang-orang musyrik berkata, "Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (mengejek dan mengolok-olok) ?"
Rasulullah bertanya, "Apa yang kalian inginkan ? Mereka menjawab: Coba
belah bulan". Maka, Rasulullah pun berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada Allah agar menolongnya. Lalu, Allah memberitahu Muhammad agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Maka, Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan itu dengan sebenar-benarnya. Maka, serta-merta orang-orang musyrik pun berujar, "Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir kami!" Akan tetapi, para ahli mengatakan bahwa sihir memang benar bisa saja "menyihir" orang yang ada disampingnya, akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada di tempat itu. Maka, mereka pun menunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan. Lalu, orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Makkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan.
Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Makkah, orang-orang musyrik pun bertanya, "Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?" Mereka menjawab, "Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing-masingnya kemudian bersatu kembali...".
Akhirnya, sebagian mereka pun beriman sedangkan sebagian lainnya lagi
tetap kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: Sungguh, telah dekat hari qiamat dan telah terbelah bulan. Ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, "Ini adalah sihir yang terus-menerus" , dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap .... (sampai akhir surat Al-Qamar).
Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, "Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb al-Islamy Inggris.
Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan? " Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab: Dipersilahkan dengan senang hati." Daud Musa Pitkhok berkata, "Aku pernah meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemahan al-Quran yang mulia. Aku pun berterima kasih kepadanya dan membawa terjemah itu pulang ke rumah. Ketika aku membuka-buka terjemahan al-Quran itu di rumah, surat yang pertama aku buka ternyata al-Qamar. Dan aku pun membacanya: "Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah... ".
Aku pun bergumam: "Apakah kalimat ini masuk akal? Apakah mungkin bulan
bisa terbelah kemudian bersatu kembali? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu? Maka, aku pun menghentikan pembacaan ayat-ayat selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, Allah Maha Tahu tentang tingkat keikhlasan hamba-Nya dalam pencarian kebenaran.
suatu hari aku pun duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi di antara presenter seorang Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga pakar antariksa tersebut pun menceritakan tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan. Presenter pun berkata, " Andai dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak berguna". Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, "Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik segi kedokteran, industri, dan
pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia-sia, tetapi justru dalam rangka pengembangan kehidupan manusia.
Dan, di antara diskusi tersebut adalah tentang turunnya astronot menjejakkan kakinya di bulan, di mana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata, "Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?"
Mereka pun menjawab, "Tidak, !!! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun.
Maka presenter itu pun bertanya, "Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya? Mereka menjawab, "Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali.!!! Presenter pun bertanya, "Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?" Mereka menjawab, "Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Lalu, kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya dan mereka mengatakan, "Hal ini tidak mungkin telah terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah kemudian bersatu kembali".
Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, "Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, "Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad Saw. 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin !!!! Maka, agama Islam ini tidak mungkin salah .....
Maka, aku pun berguman, "Maka, aku pun membuka kembali Mushhaf al-Quran
dan aku baca surat Al-Qamar, dan ... saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.
Mahabenar Allah, yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana - Semoga bermanfaat
Billahit taufiq wal hidayah
Wassalamualaikum wr.wb
Kamis, 18 Juni 2009
Mimpi Penjaga Makam Rasulullah
Saya sering Mendapatkan Pesan Seperti ini dalam inbox saya,.
tapi sampai sekarang saya belum tahu kebenaran pastinya,. apakah ini benar atau tidak maka saya tidak tahu,. Semuanya kita serahka kepada yang Maha Mengetahui "Wallhu'alam Bishowab,."
seperti ini isi message tersebut,.
Wallahu'alam bishawab...
> >
> > ========KESAKSIAN AYI T.. NURHAYATI=== =====
> > Assalamu'alaikum wr. wb
> >
> > Ketiga kalinya sudah saya menerima Email Berita dari
> > Masjid Nabawi ini.
> > Pada saat menerima Email 'Berita dari Masjid Nabawi' yang
> > pertama
> > (kira-kira 2 tahun yll) saya tidak begitu merespon
> > Surattersebut, dan
> > memang tidak ada kejadian luar biasa terjadi. Hanya pernah
> > terjadi sekeluarga mengalami sakit yang sama silih berganti, dan itu terjadi hingga 2 - 3 kali.
(saya pikir ach sakit flue biasa......)
Kemudian Berita dari Masjid Nabawi yang ke 2, saya terima sekitar Akhir tahun 2002 (tepatnya lupa) melalui sebuah milist dan kembali saya tidak merespon dengan baik email tersebut, bahkan justru mengkritisi Berita Dari Masjid Nabawi tersebut ; bahwa percaya kepada surat tersebut bisa menjadi syirik karena baik dan buruk kejadian yang kita alami ada ditangan Allah SWT.
Kejadian aneh pertama terjadi : Adaorang yang mengumpat-umpat membaca coment saya tersebut.... . ......... Dalam hati timbul tanda tanya : 'Wah hebat juga tuh Surat , baru dikomentari gitu aja udah diumpat dan diomeli orang yang nggak dikenal..... ...' Dan beberapa waktu kemudian musibah finansial menimpa saya, saya kehilangan beberapa pekerjaan..dalam hati saya ragu, apakah ini seperti yang disebutkan dalam Berita dari Masjid Nabawi tsb, yakni :
'Sedangkan terhadap orang yang menyepelekannya dan membuang surat ini, dia mendapat musibah yang besar yaitu kehilangan sesuatu harta/benda yang sangat dicintai dan disayanginya'
Dan malam ini saya menerima kembali Berita dari Masjid Nabawi yang ke 3.Saya coba baca dengan seksama berita tsb. Bagus juga isiberitanya, mengajak kepada kebaikan dan menjauhi kemungkaran. .. Kenapa tidak saya coba untuk sampaikan kepada yang lain? Yang jelas merupakan amal yang baik telah m enyampaikan berita ajakan kepada kebaikan, selebihnya Wallahualam.......Allah- lah yang mengetahui segala kejadian...Semoga Berkah dan Rahmat Allah SWT senantiasa berlimpah kepada kita semua.
BERITA DARI MASJID NABAWI.....BERITA PENTING...BERITA UNTUK UMMAT ISLAM DISELURUH DUNIA.
SURAT INI DATANGNYA DARI SYECKH ACHMAD DI SAUDI ARABIA :
'AKU BERSUMPAH DENGAN NAMA ALLAH SWT DAN NABI MUHAMMAD
SAW' WASIAT UNTUK SELURUH UMMAT ISLAM DARI SYECKH ACHMAD SEORANG PENJAGA MAKAM RASULULLAH DI MADINAH, YAITU DI MESJID NABAWI SAUDI ARABIA .
Pada malam tatkala hamba membaca Al'Quran di makamRasulullah, dan Hamba sampai tertidur, lalu hamba bermimpi. Didalam mimpi hamba bertemu dengan Rasulullah SAW, dan beliau berkata, 'didalam 60.000 orang yang meninggal dunia, diantara bilangan itu tidak ada seorangpun yang mati beriman, dikarenakan :
1. Seorang istri tidak lagi mendengar kata-kata suaminya
2. Orang yang kaya yang mampu, tidak lagi melambangkan atau menimbangkan rasa belas kasih kepada orang-orang miskin.
3. Sudah banyak yang tidak berzakat, tidak berpuasa, tidak sholat dan
tidak menunaikan ibadah haji, padahal mereka-mereka ini mampu melaksanakan.
4. Oleh sebab itu wahai Syechk Achmad engkau sabdakan kepada semua ummat manusia di dunia supaya berbuat kebajikan dan menyembah kepada Allah SWT.
Demikian pesan Rasulullah kepada hamba, Maka berdasarkan pesan
Rasulullah tersebut dan oleh karenanya hamba berpesan kepada segenap Ummat Islam di dunia :
- Bersalawatlah kepada Nabi Besar kita Muhammad SAW.
- Janganlah bermalas-malasan untuk mengerjakan sholat 5 ( lima )waktu.
- Bershadaqoh dan berzakatlah dengan segera, santuni anak - anak yatim piatu.
- Berpuasalah di bulan ramadhan serta kalau mampu tunaikan segera ibadah haji.
PERHATIAN :
Bagi siapa saja yang membaca surat ini hendaklah menyalin/mengcopynya untuk disampaikan orang-orang lain yang beriman kepada hari penghabisan/ kiamat.Hari kiamat akan segera tiba dan batu bintang akan terbit, Al'Quran akan hilang dan matahari akan dekat diatas kepala, saat itulah manusia akan panik. Itulah akibat dari kelakuan mereka yang selalu menuruti hawa nafsu dalam jiwa.
Dan Barang siapa yang menyebarkan suratini sebanyak 20 (dua puluh) lembar dan disebarkan kepada teman-teman/ rekan-rekan anda atau Masyarakat Islam sekitarnya, maka percayalah anda akan memperoleh setelah dua minggu kemudian. Telah terbukti pada seorang pengusaha diBandung , setelah membaca dan menyalinnya juga menyebarkan sebanyak 20 (dua puluh) lembar, maka dalam jangka waktu 2 (dua) minggu kemudian, dia mendapat keuntungan yang sangat luar biasa besarnya.
Sedangkan terhadap orang yang menyepelekannya dan membuang
suratini, Dia mendapat musibah yang besar yaitu kehilangan sesuatu
harta/benda yang sangat dicintai dan disayanginya. Perlu diingat kalau kita sengaja tidak memberitahukan suratini kepada orang lain, maka tunggulah saatnya nasib apa yang akan anda alami, dan jangan menyesal
apabila mendapat bencana secara tiba-tiba atau kerugian yang sangat besar.
Sebaliknya, jika Anda segera menyalin/mengcopyny a dan menyebarkannya kepada orang lain, maka anda akan mendapatkan keuntungan besar atau rezeki yang tiada disangka-sangka.
Surat ini ditulis S.T. STAVIA sejak itu surat ini menjelajah
dan mengelilingi dunia, dan pada akhirnya sampai kepada Anda.
Percayalah beberapa hari lagi sesuatu akan datang kepada Anda dan
keluarga Anda,
KEJADIAN-KEJADIAN YANG TELAH TERBUKTI !
1. Tn. Mustafa mantan menteri Nasabah Malaysia ,dipecat
dari jabatannya karena beliau lupa setelah menerima suratini, tidak
menyebarkannya, kemudian beliau ingat suratini, lalu beliau menyalinnya
dan Menyebarkannya sebanyak 20 lembar. Beberapa lama kemudian
beliau dilantik kembali menjadi menteri Kabinet.
2. Tn. Gojali mantan menteri Malaysia telah menerima surat
ini,kemudian beliau menyalinnya sebanyak 20 lembar dan
menyebarkannya dan beberapa hari kemudian beliau mendapat keuntungan yang luar biasa besarnya... Dengan adanya kejadian-kejadian tersebut diatas sebagai bukti, untuk itu saya sarankan agar Anda tidak merahasiakannya, dan anda segeralah menyebarkannya untuk teman-teman atau rekan-rekan Anda.
Tunggu kabar baik dalam waktu dua minggu setelah Anda
menyebarkan surat ini. Allah SWT akan meridho'i niat baik Anda, selamat
bertugasdan berkarya.
Salam,
PENJAGA MAKAM RASULULLAH SAW
tapi sampai sekarang saya belum tahu kebenaran pastinya,. apakah ini benar atau tidak maka saya tidak tahu,. Semuanya kita serahka kepada yang Maha Mengetahui "Wallhu'alam Bishowab,."
seperti ini isi message tersebut,.
Wallahu'alam bishawab...
> >
> > ========KESAKSIAN AYI T.. NURHAYATI=== =====
> > Assalamu'alaikum wr. wb
> >
> > Ketiga kalinya sudah saya menerima Email Berita dari
> > Masjid Nabawi ini.
> > Pada saat menerima Email 'Berita dari Masjid Nabawi' yang
> > pertama
> > (kira-kira 2 tahun yll) saya tidak begitu merespon
> > Surattersebut, dan
> > memang tidak ada kejadian luar biasa terjadi. Hanya pernah
> > terjadi sekeluarga mengalami sakit yang sama silih berganti, dan itu terjadi hingga 2 - 3 kali.
(saya pikir ach sakit flue biasa......)
Kemudian Berita dari Masjid Nabawi yang ke 2, saya terima sekitar Akhir tahun 2002 (tepatnya lupa) melalui sebuah milist dan kembali saya tidak merespon dengan baik email tersebut, bahkan justru mengkritisi Berita Dari Masjid Nabawi tersebut ; bahwa percaya kepada surat tersebut bisa menjadi syirik karena baik dan buruk kejadian yang kita alami ada ditangan Allah SWT.
Kejadian aneh pertama terjadi : Adaorang yang mengumpat-umpat membaca coment saya tersebut.... . ......... Dalam hati timbul tanda tanya : 'Wah hebat juga tuh Surat , baru dikomentari gitu aja udah diumpat dan diomeli orang yang nggak dikenal..... ...' Dan beberapa waktu kemudian musibah finansial menimpa saya, saya kehilangan beberapa pekerjaan..dalam hati saya ragu, apakah ini seperti yang disebutkan dalam Berita dari Masjid Nabawi tsb, yakni :
'Sedangkan terhadap orang yang menyepelekannya dan membuang surat ini, dia mendapat musibah yang besar yaitu kehilangan sesuatu harta/benda yang sangat dicintai dan disayanginya'
Dan malam ini saya menerima kembali Berita dari Masjid Nabawi yang ke 3.Saya coba baca dengan seksama berita tsb. Bagus juga isiberitanya, mengajak kepada kebaikan dan menjauhi kemungkaran. .. Kenapa tidak saya coba untuk sampaikan kepada yang lain? Yang jelas merupakan amal yang baik telah m enyampaikan berita ajakan kepada kebaikan, selebihnya Wallahualam.......Allah- lah yang mengetahui segala kejadian...Semoga Berkah dan Rahmat Allah SWT senantiasa berlimpah kepada kita semua.
BERITA DARI MASJID NABAWI.....BERITA PENTING...BERITA UNTUK UMMAT ISLAM DISELURUH DUNIA.
SURAT INI DATANGNYA DARI SYECKH ACHMAD DI SAUDI ARABIA :
'AKU BERSUMPAH DENGAN NAMA ALLAH SWT DAN NABI MUHAMMAD
SAW' WASIAT UNTUK SELURUH UMMAT ISLAM DARI SYECKH ACHMAD SEORANG PENJAGA MAKAM RASULULLAH DI MADINAH, YAITU DI MESJID NABAWI SAUDI ARABIA .
Pada malam tatkala hamba membaca Al'Quran di makamRasulullah, dan Hamba sampai tertidur, lalu hamba bermimpi. Didalam mimpi hamba bertemu dengan Rasulullah SAW, dan beliau berkata, 'didalam 60.000 orang yang meninggal dunia, diantara bilangan itu tidak ada seorangpun yang mati beriman, dikarenakan :
1. Seorang istri tidak lagi mendengar kata-kata suaminya
2. Orang yang kaya yang mampu, tidak lagi melambangkan atau menimbangkan rasa belas kasih kepada orang-orang miskin.
3. Sudah banyak yang tidak berzakat, tidak berpuasa, tidak sholat dan
tidak menunaikan ibadah haji, padahal mereka-mereka ini mampu melaksanakan.
4. Oleh sebab itu wahai Syechk Achmad engkau sabdakan kepada semua ummat manusia di dunia supaya berbuat kebajikan dan menyembah kepada Allah SWT.
Demikian pesan Rasulullah kepada hamba, Maka berdasarkan pesan
Rasulullah tersebut dan oleh karenanya hamba berpesan kepada segenap Ummat Islam di dunia :
- Bersalawatlah kepada Nabi Besar kita Muhammad SAW.
- Janganlah bermalas-malasan untuk mengerjakan sholat 5 ( lima )waktu.
- Bershadaqoh dan berzakatlah dengan segera, santuni anak - anak yatim piatu.
- Berpuasalah di bulan ramadhan serta kalau mampu tunaikan segera ibadah haji.
PERHATIAN :
Bagi siapa saja yang membaca surat ini hendaklah menyalin/mengcopynya untuk disampaikan orang-orang lain yang beriman kepada hari penghabisan/ kiamat.Hari kiamat akan segera tiba dan batu bintang akan terbit, Al'Quran akan hilang dan matahari akan dekat diatas kepala, saat itulah manusia akan panik. Itulah akibat dari kelakuan mereka yang selalu menuruti hawa nafsu dalam jiwa.
Dan Barang siapa yang menyebarkan suratini sebanyak 20 (dua puluh) lembar dan disebarkan kepada teman-teman/ rekan-rekan anda atau Masyarakat Islam sekitarnya, maka percayalah anda akan memperoleh setelah dua minggu kemudian. Telah terbukti pada seorang pengusaha diBandung , setelah membaca dan menyalinnya juga menyebarkan sebanyak 20 (dua puluh) lembar, maka dalam jangka waktu 2 (dua) minggu kemudian, dia mendapat keuntungan yang sangat luar biasa besarnya.
Sedangkan terhadap orang yang menyepelekannya dan membuang
suratini, Dia mendapat musibah yang besar yaitu kehilangan sesuatu
harta/benda yang sangat dicintai dan disayanginya. Perlu diingat kalau kita sengaja tidak memberitahukan suratini kepada orang lain, maka tunggulah saatnya nasib apa yang akan anda alami, dan jangan menyesal
apabila mendapat bencana secara tiba-tiba atau kerugian yang sangat besar.
Sebaliknya, jika Anda segera menyalin/mengcopyny a dan menyebarkannya kepada orang lain, maka anda akan mendapatkan keuntungan besar atau rezeki yang tiada disangka-sangka.
Surat ini ditulis S.T. STAVIA sejak itu surat ini menjelajah
dan mengelilingi dunia, dan pada akhirnya sampai kepada Anda.
Percayalah beberapa hari lagi sesuatu akan datang kepada Anda dan
keluarga Anda,
KEJADIAN-KEJADIAN YANG TELAH TERBUKTI !
1. Tn. Mustafa mantan menteri Nasabah Malaysia ,dipecat
dari jabatannya karena beliau lupa setelah menerima suratini, tidak
menyebarkannya, kemudian beliau ingat suratini, lalu beliau menyalinnya
dan Menyebarkannya sebanyak 20 lembar. Beberapa lama kemudian
beliau dilantik kembali menjadi menteri Kabinet.
2. Tn. Gojali mantan menteri Malaysia telah menerima surat
ini,kemudian beliau menyalinnya sebanyak 20 lembar dan
menyebarkannya dan beberapa hari kemudian beliau mendapat keuntungan yang luar biasa besarnya... Dengan adanya kejadian-kejadian tersebut diatas sebagai bukti, untuk itu saya sarankan agar Anda tidak merahasiakannya, dan anda segeralah menyebarkannya untuk teman-teman atau rekan-rekan Anda.
Tunggu kabar baik dalam waktu dua minggu setelah Anda
menyebarkan surat ini. Allah SWT akan meridho'i niat baik Anda, selamat
bertugasdan berkarya.
Salam,
PENJAGA MAKAM RASULULLAH SAW
Minggu, 05 April 2009
Maulid Al Busyro
Assalamua'alaikum wr.wb,
Alhamdulillah rabbil a'lamin wa bihi nasta'in wa 'ala umuriddunya waddin wassolatu wassalamu 'ala asrofil anbiyai walmursalin wa 'ala ahlihi wa ashabihi ajma'in, amma ba'du.
pada hari Ahad tgl 5 april 2009 di Citayem Bogor telah diadakan acara besar yaitu Haul Al-habib Abdurrohman Aseegaf dan peringatan maulid baginda besar Rasulullah MUHAMMAD SAW di majelis t'alim Al-busyro Citayem dihadiri oleh para Habaib dan Para Tamu Allah SWT. Lautan manusia terlihat dsana. ribuan kaum muslimin hadir untuk memperingati maulid dan haul guru besar kita Al habib Abdurrohman Assegaf.
klo lihat foto-foto diatas saya menjadi bangga ternyata kota metropolitan sepertia jakarta masih banyak juga orang yang mengikuti peringatan maulid. Ibu kota jakarta yang terkenal kota maksiat ternyata masih banyak para Habaib dan para kyai yang selalu mendoakan kota jakarta agar terhindar dari murka Allah SWT. Masih banyak di jakarta para ulama yang bangun tengah malam untuk ibadah kepada Allah SWT.
Dengan hadirnya kita di majelis-majelis ilmu di tempat-tempat dzikir dapat menambahkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Iman seseorang itu dapat berkurang dan bertambah untuk itu saya berharap agar keimanan saya dapat bertambah dengan mengikuti acara-acara keagamaan. dengan memperingati Maulid Nabi MUHAMMAD SAW mudah-mudahan dapat meningkatkan kecintaan kita kepada Baginda Besar MUHAMMAD SAW. Mudaha-mudahan Kita mendpatkan Syafa'at Rasulullah SAW di Hari Kiamat nanti, amiin ya rabbal 'alamin,..
wassalamualikum wr.wb,
Alhamdulillah rabbil a'lamin wa bihi nasta'in wa 'ala umuriddunya waddin wassolatu wassalamu 'ala asrofil anbiyai walmursalin wa 'ala ahlihi wa ashabihi ajma'in, amma ba'du.
pada hari Ahad tgl 5 april 2009 di Citayem Bogor telah diadakan acara besar yaitu Haul Al-habib Abdurrohman Aseegaf dan peringatan maulid baginda besar Rasulullah MUHAMMAD SAW di majelis t'alim Al-busyro Citayem dihadiri oleh para Habaib dan Para Tamu Allah SWT. Lautan manusia terlihat dsana. ribuan kaum muslimin hadir untuk memperingati maulid dan haul guru besar kita Al habib Abdurrohman Assegaf.
klo lihat foto-foto diatas saya menjadi bangga ternyata kota metropolitan sepertia jakarta masih banyak juga orang yang mengikuti peringatan maulid. Ibu kota jakarta yang terkenal kota maksiat ternyata masih banyak para Habaib dan para kyai yang selalu mendoakan kota jakarta agar terhindar dari murka Allah SWT. Masih banyak di jakarta para ulama yang bangun tengah malam untuk ibadah kepada Allah SWT.
Dengan hadirnya kita di majelis-majelis ilmu di tempat-tempat dzikir dapat menambahkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Iman seseorang itu dapat berkurang dan bertambah untuk itu saya berharap agar keimanan saya dapat bertambah dengan mengikuti acara-acara keagamaan. dengan memperingati Maulid Nabi MUHAMMAD SAW mudah-mudahan dapat meningkatkan kecintaan kita kepada Baginda Besar MUHAMMAD SAW. Mudaha-mudahan Kita mendpatkan Syafa'at Rasulullah SAW di Hari Kiamat nanti, amiin ya rabbal 'alamin,..
wassalamualikum wr.wb,
Jumat, 13 Maret 2009
Maulid Nabi Besar Muhammad SAW
MAULID NABI MUHAMMAD SAW
Maulid Nabi Muhammad SAW terkadang Maulid Nabi atau Maulud saja (bahasa Arab: مولد، مولد النبي), adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, yang dalam tahun Hijriyah jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal. Kata maulid atau milad adalah dalam bahasa Arab berarti hari lahir. Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Rasulullah Muhammad SAW. Perayaan kelahiran Baginda Besar Nabi Muhammad SAW telah menjadi tradisi kaum muslim terutama di Indonesia (yang saya ketahui). Biasaya pada acara Maulid Nabi dibacakan Dzikir, Tahlil, dan Doa’ dan juga dibacakakan beberapa sejarah nabi dalam bentuk sholawat dan kitab-kitab maulid misalkan barzanji, kitab maulid simtudduror, maulid diba, dll.
Maulid Nabi Muhammad SAW terkadang Maulid Nabi atau Maulud saja (bahasa Arab: مولد، مولد النبي), adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, yang dalam tahun Hijriyah jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal. Kata maulid atau milad adalah dalam bahasa Arab berarti hari lahir. Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Rasulullah Muhammad SAW. Perayaan kelahiran Baginda Besar Nabi Muhammad SAW telah menjadi tradisi kaum muslim terutama di Indonesia (yang saya ketahui). Biasaya pada acara Maulid Nabi dibacakan Dzikir, Tahlil, dan Doa’ dan juga dibacakakan beberapa sejarah nabi dalam bentuk sholawat dan kitab-kitab maulid misalkan barzanji, kitab maulid simtudduror, maulid diba, dll.
Pro dan Kontra Tentang Maulid Nabi Muhammad SAW
Pro dan Kontra Tentang Maulid Nabi Muhammad SAW
Sumber ( http://qitori.wordpress.com/2008/04/28/kupas-tuntas-pro-kontra-maulid-nabi-saw/ )
Pokoknya Merayakan Maulid Nabi Saw itu bid’ah! Itulah kata-kata terakhir yang dilontarkan oleh kaum Wahabi-Salafy ketika sebuah tanya jawab sederhana berlangsung disebuah blog. Dan itulah salah satu kebiasaan buruk para pengikut Wahabi-Salafy yang jika sudah kehabisan argumen, bahkan tidak jarang kata-kata kasar keluar dari mulut mereka yang kotor. Hal ini bisa dipahami karena mereka tidak mengenal akhlak Nabi Muhammad Saw. Mereka hanya mengenal sykeh-syekh mereka, itu pun sebatas di internet belaka.
Saya ingin menekankan bahwa tulisan ini bukan diperuntukkan bagi orang-orang yang enggan mencari pencerahan, apalagi mereka yang merasa paling benar.
Dan demi memudahkan banyak orang untuk memahami tulisan ini, maka saya buat tulisan ini dalam sebuah dialog imajiner. Namun demikian, dialog ini benar-benar didasari oleh keyakinan masing-masing peserta dialog yang saya sertakan referensi mereka masing-masing.
Peserta dialog imajiner ini adalah Pro-Maulid dan Anti-Maulid yang diwakili si Ali Onchom, yang bekerja di Jl. Letjen TB. Simatupang. Pro-Maulid adalah peserta dialog yang mewakili orang-orang yang mendukung Maulid dan Ali Onchom mewakili kaum Wahabi-Salafy yang Anti-Maulid.
————
Pro-Maulid : Kenapa sih ente seneng banget berkoar-koar bahwa orang-orang yang memperingati Maulid Nabi Saw itu berada dalam kesesatan?
Anti-Maulid (Ali Onchom) : Karena memang memperingati Maulid Nabi Saw itu adalah perbuatan bid’ah dan seburuk-buruk perkara adalah bid’ah dan kullu bid’atin dhalalah. (setiap bid’ah itu sesat) 1]
Di dalam Shahih Muslim juga diriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda : “Setiap amalan yang tidak kami perintahkan adalah tertolak.”
Pro-Maulid : Apa sih definisi bid’ah?
Ali Onchom : Bid’ah adalah segala perkara yang baru (ihdats) yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah Saw.
Pro-Mualid : Kalau begitu apa yang membedakan bid’ah dengan ijtihad?
Ali Onchom : Tidak ada ijithad di dalam Islam! Agama Islam sudah sempurna tidak perlu lagi tambahan-tambahan seperti ijtihad segala!
Pro-Maulid : Wah, semakin jelas bagi ane pengetahuan ente sangat minim tentang hadis Nabi Saw! Pernah baca hadis tentang Bilal?
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa setelah usai shalat Subuh, Rasulullah Saw bertanya kepada Bilal, “Wahai Bilal, ceritakan kepadaku tentang perbuatan yang paling bermanfaat yang telah kamu lakukan setelah memeluk Islam. Karena semalam aku mendengar suara langkah sandalmu di depanku di dalam surga.”
Bilal berkata, “Aku tidak pernah melakukan suatu amalan yang paling bermanfaat setelah memeluk Islam selain aku selalu berwudlu dengan sempurna pada setiap waktu malam dan siang kemudian melakukan shalat sunat dengan wudluku itu sebanyak yang Allah kehendaki.” 2]
Ibn Hajar Asqalani mengatakan di dalam Fath al-Bari bahwa hadis di atas memperlihatkan diizinkannya menggunakan ijtihad di dalam memilih waktu untuk melakukan ibadah.
Yang paling menarik dari riwayat hadis ini adalah justru ijtihad Bilal inilah yang membuatnya dinubuatkan Rasulullah Saw bakal masuk Surga dan perbuatan yang dilakukan Bilal ini tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah Saw, sampai-sampai Rasulullah Saw sendiri bertanya karena beliau Saw sendiri tidak mengetahuinya! Ente pernah baca hadis ini? Ane meragukannya!
Ali Onchom: ???
Pro-Maulid : Tidak semua bid’ah itu sesat khan? Karena ketika sahabat Umar bin Khaththab memerintahkan umat Muslim untuk melakukan shalat tarawih dengan berjama’ah Umar mengatakan :
“Ni’matul bid’ah hadzihi!” – sebaik-baik bid’ah adalah ini!
Ali Onchom : Perkara Umar bin Khathab itu bid’ah lughawy, Pak bukan bid’ah syar’i.
Pro-Maulid : Wah, ente gak usah berkelit bahwa apa yang Umar katakan tersebut sebagi bid’ah lughawy, karena apa yang dikatakan Umar tersebut bukan hanya dikatakannya tetapi juga dilakukannya dan bahkan dia memerintahkah umat Islam saat itu untuk melakukannya, walaupun Abu Bakar sendiri — yang disepakati oleh Ahlus-Sunnah lebih utama dari Umar – tidak melakukannya. 3] Dan perintah Umar itu pun sudah menjadi bagian syari’at yang dilakukan oleh mayoritas umat Islam saat ini. Jadi anda tidak perlu bikin istilah lughawy dan syar’i dengan tujuan membingungkan orang lain!
Dan ingat! Ditinjau dari makna lughawi sendiri kata sunnah pun berarti juga bid’ah, karena sunnah secara bahasa berarti ath-thariqah (jalan), apakah itu baik ataupun buruk. Oleh sebab itu setiap orang yang memulai suatu hal yang pada akhirnya dilakukan oleh banyak orang sesudahnya, maka hal itu disebut sunnah.” 4]
Karena itulah di dalam Shahih Bukhari Rasulullah Saw bersabda : “Barangsiapa yang mensunnahkan sunnah yang baik maka ia akan mendapatkan pahala dan pahala orang yang mengerjakannya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun dan barangsiapa yang mensunnahkan sunnah yang tercela (bid’ah) maka ia akan mendapatkan dosanya dan dosa orang-orang yang melakukannya tanpa mengurangi dosa-dosa mereka sedikitpun.” 5]
Al-Tirmidzi juga menshahihkannnya dan meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda : “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan maka ia mendapatkan pahala seperti orang yang mengerjakannya.”
Hadis Bukhari di atas dengan gamblang menunjukkan bahwa sunnah yang baik di atas adalah ijtihad yang benar sedangkan sunnah yang tercela di sana adalah bid’ah syai’ah (buruk) bukan hasanah!
Kedua hadis di atas menjelaskan juga secara gamblang bahwa tindakan-tindakan yang dimaksud adalah suatu kebiasaan baru yang dijadikan sebuah tradisi dan tak ada keraguan sedikit pun bahwa Memperingati Maulid Nabi Saw adalah perkara hasanah bukan perkara syai’ah!
Ali Onchom : Tapi jika memperingati Maulid itu memang baik pastilah para sahabat Nabi sudah lebih dulu melakukannya!
Pro-Maulid : Ente sok masti-masti-in! Apa yang dilakukan atau yang tidak dilakukan para sahabat bukanlah tolok ukur kebenaran. Patokan dan standar kita adalah Al-Quran dan Sunnah Rasul! 6]
Ali Onchom : Mengenai Maulid ini mana sunnahnya?
Pro-Maulid : Ente ini idiot banget seh! Semua yang ane omongin di atas khan udah jelas bahwa hadis Rasulullah Saw yang diriwayatkan Bukhari dan Tirmidzi menjelaskan hakikat ijtihad dan bid’ah secara gamblang dan terang! Artinya ijtihad dan ijma’ para ulama dahulu sudah menjadi sunnah hasanah atau ijtihad yang benar! Dan Maulid Nabi yang kami peringati setiap tahun itu bagian dari ijtihad dan ijma ulama yang jelas-jelas merupakan sunnah hasanah bukan sunnah syai’ah! Ente masih gak paham?
Ali Onchom : ??? [Masih bengong, maklum bego!]
Ali Onchom : Jika begitu anggapan Bapak itu berarti Bapak menganggap Bapak dan ulama-ulama Bapak lebih hebat dari para sahabat Nabi dong?!
Pro-Maulid : Jangan menarik kesimpulan dengan cara yang sesederhana itu, karena ijtihad seperti ini bukan ukuran hebat atau tidaknya seseorang atau sekelompok orang, walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa orang-orang yang hidup terkemudian bisa saja lebih unggul dari beberapa sahabat Nabi Saw! Tapi tidak semua sahabat Nabi lho!
Ali Onchom : Wah gawat neh (sambil tertawa mengejek), kayaknya pemikiran Bapak sudah seperti kaum Syi’ah Rafidi!
Pro-Maulid : Heh Ali Onchom! Ente jangan asal mangap! Hadis tentang ini bukan kagak ada! Nih ente dengerin baik-baik dan gunakan otak ente ya!
Dari Abu Isalabah al-Khusyani telah berkata: Rasulullah Saw. pernah bersabda: “Hendaklah kamu sekalian memerintahkan kepada kebajikan dan hendaklah kamu melarang kejahatan, sehingga apabila kamu melihat kikir dipatuhi dan hawa nafsu diikuti dan dunia didahulukan dan kekaguman tiap-tiap orang yang mempunyai pikiran dengan pikirannya sendiri, maka hendaklah kamu pada pendirian dirimu sendiri, dan tinggalkanlah olehmu urusan orang umum. Karena sesungguhnya di belakang kamu ada beberapa masa, yang sabar pada masa itu seperti menggenggam bara api; bagi orang yang beramal pada masa itu seperti pahala 50 orang lelaki yang beramal seperti amalnya.” (Hadis Riwayat Ibnu Majah dan at-Turmudzi)
Dan Abu Dawud meriwayatkan dengan tambahan: Rasulullah ditanya: “Ya Rasulullah, pahala 50 orang lelaki dari kami ataukah dari mereka?” Beliau bersabda: “Bahkan pahala 50 orang lelaki dari kamu.” (H.R. Abu Dawud)
Kata kamu di atas sangat jelas dan gamblang adalah para sahabat Nabi! Dan memang pantas bahwa orang-orang yang beriman teguh padahal mereka tidak pernah berjumpa dengan Nabi Saw dan melihat turunnya wahyu, tentu saja lebih hebat dari kaum Salaf yang pernah berjumpa dengan beliau Saw dan menyaksikan turunnya wahyu!
Nah, ente pernah baca gak? Jangan berkelit lagi, ini hadis Nabi, mau ngomong apa lagi ente? Kayaknya ente gak pernah baca deh! Makanya kalo belajar Islam jangan cuma baca fatwa-fatwa syekh-syekh Wahabi-Saudi di internet aje! Baca tuh kitab-kitab hadis dan tafsir Quran, Dan inget! Hadis di atas bukan hadis Syiah!
Dan dari keterangan hadis di atas sangat jelas bahwa insya Allah kami (Pro-Maulid) adalah orang-orang yang berusaha keras menganjurkan kebaikan dengan mensunnahkan Maulid Nabi Saw dan melarang kejahatan yaitu “fitnah Bid’ah Syirik Khurafat” yang ente tujukan ke semua kaum Muslim selain kelompok ente Wahabi-Salafy!
Ali Onchom : Apa ada dalil lain bahwa orang-orang yang hidup setelah para sahabat Nabi lebih hebat dari mereka?
Pro-Maulid : Makanya belajar agame tuh kudu yang bener tong! Baca tuh kitab-kitab hadis, tafsir Quran, asbabun nuzul, wah masih banyak lagi yang mesti ente baca deh..jangan cuma modal menjelajah internet gratis di LIPIA ente udeh bisa senak udel ente nyesat-nyesatin orang!
Ali Onchom : Udeh deh beh ada gak dalil lainnya?
Pro-Maulid : Ente pernah gak baca ayat Quran : “dan kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka.” (QS Jumu’ah [62] ayat 3]?
Ali Onchom : Memang apa maksud dari ayat itu?
Pro-Maulid : Makanya khan ane bilang belajar juga tuh tafsir Quran dan hadis! Ente bilang ane ingkar sunnah, padahal ente kendiri kagak banyak tahu soal hadis!
Dari Abu Hurairah katanya: Pernah kami duduk dekat Rasulullah Saw, ketika itu turun kepada beliau Surat Al-Jumu’ah. Setelah beliau membaca “wa akharina minhum lamma yal haqu bihim” (dan kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka) Seorang laki-laki bertanya: “Siapakah kaum yang lain itu, ya Rasulullah?” Rasulullah Saw tidak menjawab sampai laki-laki itu bertanya 1, 2 atau 3 kali lagi, sedang di antara kami hadir sahabat Salman Al- Parisi (Bangsa Persia). Lalu Nabi meletakkan tangannya kepada Salman, kemudian beliau Saw bersabda: “Lau kâna al-îman ‘inda al-tsurayyaa lanâ lahu rijâlun min hâula-i” – “Kalau seandainya iman itu terletak di Bintang Tsurayya, niscaya ia akan dapat dicapai juga oleh beberapa orang dari orang-orang ini.” 7]
Ali Onchom : Ah, hadis itu khan gak menunjukkan bahwa ada orang-oarang terkemudian yang lebih hebat dari para sahabat Nabi!
Pro-Maulid : Weleh-weleh…ini diaaa, makin kelihatan gebleknya ente! Baca dong ayat Qurannya dan baca penjelasan Nabi Saw tersebut. Ente jangan berkelit dong. Kalau ente beriman pada hadis ini iya ente harus terima kalau enggak, berarti ente kendiri yang ingkar sunnah..(he..6x)
Ali Onchom : Pokoknya semua yang tidak pernah dicontohkan Nabi Saw dan para sahabat adalah bid’ah!
Pro-Maulid : Nah, bener khan ente udah ngeluarin ilmu pamungkas ente yaitu : kata POKOKNYA! Ini khan artinya ente gak peduli kalo argumen atau hujjah ane bener atawa salah POKOKNYA ente yang BENERR gitu khan?
Pro-Maulid : Ok deh, kalau demikian definisi bid’ah ente, maka berarti ente juga sudah melakukan bid’ah, karena ente kendiri khan memakai sajadah kalo shalat, memakai speaker kalo ‘adzan. Ente juga sok berdakwah pake internet!?
Ali Onchom : He..he..he..Dangkal sekali pemahaman Bapak atas makna bid’ah! Sajadah, speaker dan internet adalah sekadar tool (alat bantu) untuk beribadah, jadi memakai tool-tool tersebut bukan termasuk bid’ah!
Pro-Maulid : Bagaimana dengan memakai tasbih untuk berzikir?
Ali Onchom : Itu bid’ah! Eh…[Kebingungan, karena selama ini kaum Wahabi-Salafy juga membid’ahkan kaum Muslim yang menggunakan tasbih]
Pro-Maulid : He..he..he…Ente pernah denger gak fatwa salah seorang syekh Wahabi ente, Abu Abdillah al-Abdari yang bergelar Ibn al-Haj?
Ali Onchom : ??? [Menggeleng-gelengkan kepalanya]
Pro-Maulid : Nih dengerin dengan seksama dan buka tuh kuping ente lebar-lebar!
Ibn al-Haj di dalam kitabnya al-Madkhal mengatakan :
“Keberadaan kipas angin di dalam masjid-masjid itu termasuk perkara bid’ah dan para ulama kita (syekh-syekh Wahabi) telah melarang hal tersebut. Sebab, menjadikannya di dalam masjid adalah bid’ah!” (Baca buku Ibn al-Haj, al-Madkhal, Jil. 2, hlm. 212 dan hlm. 224) Nah gimana tuh kalo pake AC, speaker dsb..?
Ali Onchom : ??? [Makin kebingungan]
Pro-Maulid : Hah? Pernah baca kitab itu? Itu kitab ente punya syekh! Makanya jangan cuma belajar lewat internet, Tong!
Pro-Maulid : Ente bilang pake internet bukan bagian dari ibadah? Gimana kalo internet itu ente pake untuk dakwah, apa itu bukan ibadah? Jadi pake internet pun termasuk bid’ah sama seperti syekh-syekh ente bilang pake tasbih itu juga bid’ah!
Nah, Tong! Sekarang siapa yang sebenarnya dangkal? Ente ape ane? He..6x
Ali Onchom : ??? [Tertunduk malu]
Pro-Maulid : Udeh deh ente gak usah malu-malu kalo udah gak punya argumen! besok ente tanyain ame ustad ente tuh yang pernah belajar bertahun-tahun di Saudi, siapa namenya? Wah sorry ane gak ingat!
Ali Onchom : Pokoknya semua yang tidak pernah dicontohkan Nabi Saw dan para sahabat adalah bid’ah!
Pro-Maulid : He…6x (tertawa terpingkal-pingkal) Heh Tong…ente tahu gak darimana dan dari siapa sebenarnya hujjah yang ente pake itu?
Ali Onchom : ??? (Bengong)
Pro-Maulid : Nah bengong khan? Makanya jangan Cuma copy-paste fatwa dari internet aja! Tong, itu adalah fatwa Ibn Taymiyyah! Kalo ente mau tahu siapa sebenarnya Ibn Taymiyyah baca deh artikel ane tentang siapa sebenarnya dia?
Oya, fatwa Ibn Taymiyyah itu begini : “Sesungguhnya (perayaan maulid Nabi saw) ini tidak dilakukan oleh kaum salaf meskipun adanya kebutuhan untuk melakukan hal itu dan tidak ada sesuatu yang mencegah mereka dari perbuatan itu. Sekiranya perayaan maulid ini adalah kebaikan semata-mata atau lebih diutamakan, niscaya salaf lebih berhak melakukannya daripada kita karena sesungguhnya mereka itu lebih besar kecintaannya kepada Rasulullah dan lebih mengagungkan beliau daripada kita. Mereka (kaum salaf) itu lebih memperhatikan kebaikan (daripada kita).” 8]
Nah ini dia fatwa syekh ente yang plin-plan alias mencla-mencle itu!
Ali Onchom : ??? Mencla-mencle gimana maksudnya, Pak?
Pro-Maulid : Mencla-mencle atau plin-plan itu gak yakin atau peragu, dan itu memang ciri khas yang dimiliki orang-orang Khawarij!
Ali Onchom : Sebentar, Pak! Bapak punya bukti atau tidak kalo Ibn Taymiyyah itu mencla-mencle! (geram dan marah)
Pro-Maulid : Makanye kalo belajar pake kitab bukan cuma copy paste dari salafy.org atau manhaj.org akibatnya begini! Belajarlah dari sumber aslinya bukan dari kata si anu atau kata si fulan (qiila wa qaala)!
Nih ane bacaan apa yang dikatakan Ibn Taymiyyah tentang Maulid yang menunjukkan keraguan dia tentang hukumnya!
Ibn Taymiyyah berkata : “Demikian pula yang diciptakan oleh sebagian manusia (perayaan maulid), maka adakalanya ia menyerupai kaum Nasrani (Kristen) dalam merayakan kelahiran al-Masih (Nabi Isa as), atau karena kecintaan kepada Nabi saw dan pengagungan kepada beliau, sedangkan Allah memberi pahala kepada mereka ini karena kecintaan dan ijtihad, bukan karena perbuatan bid’ah.” 9]
Jelas khan! Sebelumnya dia ngomong begini, setelah itu dia sendiri bingung! Coba ente baca deh kitabnya itu, mudah-mudahan ente tercerahkan dengan penjelasan ane ini!
Ali Onchom : (Termangu-mangu) Tapi biasanya di dalam perayaan-perayaan Maulid Nabi ini ada juga hal-hal haram yang dilakukan masyarakat saat mereka merayakannya. Misalnya: percampuran kaum perempuan dan laki-laki dan masih banyak lagi, Pak!
Pro-Maulid : Pernyataan ente ini menunjukkan ente sudah kehabisan dalil! Sebab diskusi kita ini seputar hukum peringatan Maulid itu sendiri. Ada pun perkara-perkara yang kemudian muncul dalam peringatan Maulid tidak bisa jadi alasan untuk melarang peringatan Maulid itu sendiri. Misalnya, jika ada orang yang pergi umroh dengan tujuan untuk sekadar berwisata, atau belanja atau bahkan pergi dengan yang bukan muhrim, maka tidak lantas kita bisa seenaknya mengharamkan ibadah umroh! Iya khan?! Yang begini ini udah gak asing lagi! Jadi jangan diskusi kita malah keluar dari topiknya! Makanya belajar logika ya Tong, biar pinter dikit!
Udah deh ane mau permisi dulu, ane do’ain moga-moga ente dapet hidayah dari Allah Swt ye! Salamun ‘alaykum!
__________
Catatan Kaki :
[1] http://www.almanhaj.or.id/
[2] - Shahih Bukhari, Bab Shalat Jumat, Hadis no. 1081.
- Shahih Muslim, Bab Kebaikan-kebaikan Para Sahabat, hadis no. 4497
- Musnad Ahmad bin Hanbal, Jil. 2, hal. 333, 439.
[3] Baca artikel saya : Bid’ah : Standar Ganda Wahabi-Salafy!
[4] http://www.almanhaj.or.id/
[5] Lihat juga Shahih Muslim hadits no.1017, Shahih Ibn Khuzaimah, Sunan Baihaqi Alkubra, Sunan Addarimiy, Shahih Ibn Hibban dan banyak lagi).
[6] Selain tidak ada rujukan yang shahih tentang ini, menjadikan sahabat sebagai tolok ukur kebenaran justru menambah kekisruhan, karena:
1. Pendapat dan perbuatan para Sahabat tidak selalu sejalan dengan Sunnah Rasul Saw. Pendapat dan perbuatan Sahabat Nabi bisa saja bertentangan dengan Nabi Saw sendiri. Banyak bukti tentang ini!
2. Pendapat dan perbuatan para sahabat sendiri sering kali saling berbeda bahkan bertentangan. Dengan begini kita akan bingung memilih, mana pendapat sahabat yang benar?
3. Tidak semua sahabat itu adil, karena banyak juga di antara mereka yang zalim bahkan munafik! Contoh yang paling jelas dan nyata adalah Mu’awiyyah bin Abi Sufyan dan putranya Yazid!
[7] Lihat Shahih Muslim hadis no. 324.
Pada no. hadis sebelumnya, no. 323, Abu Hurairah juga meriwayatkan hadis yang semakna dengan sabda Rasulullah Saw : Lau kana al-din ‘inda al-tsurayya la dzahaba bihi min farisa hatta yatanawalahu : Kalau seandainya agama (Islam) itu ada di bintang Tsurayya, niscaya seorang laki-laki dari bangsa Persia akan pergi ke sana sampai dapat mencapainya!”
Hadis ini sangat banyak diriwayatkan oleh para perawi seperti al-Hakim, Tirmidzi, Ahmad bin Hanbal dsb. (LIhat kitab Kanz al-‘Ummal karya Mutaqqi al-Hindi)
<
Sumber ( http://qitori.wordpress.com/2008/04/28/kupas-tuntas-pro-kontra-maulid-nabi-saw/ )
Pokoknya Merayakan Maulid Nabi Saw itu bid’ah! Itulah kata-kata terakhir yang dilontarkan oleh kaum Wahabi-Salafy ketika sebuah tanya jawab sederhana berlangsung disebuah blog. Dan itulah salah satu kebiasaan buruk para pengikut Wahabi-Salafy yang jika sudah kehabisan argumen, bahkan tidak jarang kata-kata kasar keluar dari mulut mereka yang kotor. Hal ini bisa dipahami karena mereka tidak mengenal akhlak Nabi Muhammad Saw. Mereka hanya mengenal sykeh-syekh mereka, itu pun sebatas di internet belaka.
Saya ingin menekankan bahwa tulisan ini bukan diperuntukkan bagi orang-orang yang enggan mencari pencerahan, apalagi mereka yang merasa paling benar.
Dan demi memudahkan banyak orang untuk memahami tulisan ini, maka saya buat tulisan ini dalam sebuah dialog imajiner. Namun demikian, dialog ini benar-benar didasari oleh keyakinan masing-masing peserta dialog yang saya sertakan referensi mereka masing-masing.
Peserta dialog imajiner ini adalah Pro-Maulid dan Anti-Maulid yang diwakili si Ali Onchom, yang bekerja di Jl. Letjen TB. Simatupang. Pro-Maulid adalah peserta dialog yang mewakili orang-orang yang mendukung Maulid dan Ali Onchom mewakili kaum Wahabi-Salafy yang Anti-Maulid.
————
Pro-Maulid : Kenapa sih ente seneng banget berkoar-koar bahwa orang-orang yang memperingati Maulid Nabi Saw itu berada dalam kesesatan?
Anti-Maulid (Ali Onchom) : Karena memang memperingati Maulid Nabi Saw itu adalah perbuatan bid’ah dan seburuk-buruk perkara adalah bid’ah dan kullu bid’atin dhalalah. (setiap bid’ah itu sesat) 1]
Di dalam Shahih Muslim juga diriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda : “Setiap amalan yang tidak kami perintahkan adalah tertolak.”
Pro-Maulid : Apa sih definisi bid’ah?
Ali Onchom : Bid’ah adalah segala perkara yang baru (ihdats) yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah Saw.
Pro-Mualid : Kalau begitu apa yang membedakan bid’ah dengan ijtihad?
Ali Onchom : Tidak ada ijithad di dalam Islam! Agama Islam sudah sempurna tidak perlu lagi tambahan-tambahan seperti ijtihad segala!
Pro-Maulid : Wah, semakin jelas bagi ane pengetahuan ente sangat minim tentang hadis Nabi Saw! Pernah baca hadis tentang Bilal?
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa setelah usai shalat Subuh, Rasulullah Saw bertanya kepada Bilal, “Wahai Bilal, ceritakan kepadaku tentang perbuatan yang paling bermanfaat yang telah kamu lakukan setelah memeluk Islam. Karena semalam aku mendengar suara langkah sandalmu di depanku di dalam surga.”
Bilal berkata, “Aku tidak pernah melakukan suatu amalan yang paling bermanfaat setelah memeluk Islam selain aku selalu berwudlu dengan sempurna pada setiap waktu malam dan siang kemudian melakukan shalat sunat dengan wudluku itu sebanyak yang Allah kehendaki.” 2]
Ibn Hajar Asqalani mengatakan di dalam Fath al-Bari bahwa hadis di atas memperlihatkan diizinkannya menggunakan ijtihad di dalam memilih waktu untuk melakukan ibadah.
Yang paling menarik dari riwayat hadis ini adalah justru ijtihad Bilal inilah yang membuatnya dinubuatkan Rasulullah Saw bakal masuk Surga dan perbuatan yang dilakukan Bilal ini tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah Saw, sampai-sampai Rasulullah Saw sendiri bertanya karena beliau Saw sendiri tidak mengetahuinya! Ente pernah baca hadis ini? Ane meragukannya!
Ali Onchom: ???
Pro-Maulid : Tidak semua bid’ah itu sesat khan? Karena ketika sahabat Umar bin Khaththab memerintahkan umat Muslim untuk melakukan shalat tarawih dengan berjama’ah Umar mengatakan :
“Ni’matul bid’ah hadzihi!” – sebaik-baik bid’ah adalah ini!
Ali Onchom : Perkara Umar bin Khathab itu bid’ah lughawy, Pak bukan bid’ah syar’i.
Pro-Maulid : Wah, ente gak usah berkelit bahwa apa yang Umar katakan tersebut sebagi bid’ah lughawy, karena apa yang dikatakan Umar tersebut bukan hanya dikatakannya tetapi juga dilakukannya dan bahkan dia memerintahkah umat Islam saat itu untuk melakukannya, walaupun Abu Bakar sendiri — yang disepakati oleh Ahlus-Sunnah lebih utama dari Umar – tidak melakukannya. 3] Dan perintah Umar itu pun sudah menjadi bagian syari’at yang dilakukan oleh mayoritas umat Islam saat ini. Jadi anda tidak perlu bikin istilah lughawy dan syar’i dengan tujuan membingungkan orang lain!
Dan ingat! Ditinjau dari makna lughawi sendiri kata sunnah pun berarti juga bid’ah, karena sunnah secara bahasa berarti ath-thariqah (jalan), apakah itu baik ataupun buruk. Oleh sebab itu setiap orang yang memulai suatu hal yang pada akhirnya dilakukan oleh banyak orang sesudahnya, maka hal itu disebut sunnah.” 4]
Karena itulah di dalam Shahih Bukhari Rasulullah Saw bersabda : “Barangsiapa yang mensunnahkan sunnah yang baik maka ia akan mendapatkan pahala dan pahala orang yang mengerjakannya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun dan barangsiapa yang mensunnahkan sunnah yang tercela (bid’ah) maka ia akan mendapatkan dosanya dan dosa orang-orang yang melakukannya tanpa mengurangi dosa-dosa mereka sedikitpun.” 5]
Al-Tirmidzi juga menshahihkannnya dan meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda : “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan maka ia mendapatkan pahala seperti orang yang mengerjakannya.”
Hadis Bukhari di atas dengan gamblang menunjukkan bahwa sunnah yang baik di atas adalah ijtihad yang benar sedangkan sunnah yang tercela di sana adalah bid’ah syai’ah (buruk) bukan hasanah!
Kedua hadis di atas menjelaskan juga secara gamblang bahwa tindakan-tindakan yang dimaksud adalah suatu kebiasaan baru yang dijadikan sebuah tradisi dan tak ada keraguan sedikit pun bahwa Memperingati Maulid Nabi Saw adalah perkara hasanah bukan perkara syai’ah!
Ali Onchom : Tapi jika memperingati Maulid itu memang baik pastilah para sahabat Nabi sudah lebih dulu melakukannya!
Pro-Maulid : Ente sok masti-masti-in! Apa yang dilakukan atau yang tidak dilakukan para sahabat bukanlah tolok ukur kebenaran. Patokan dan standar kita adalah Al-Quran dan Sunnah Rasul! 6]
Ali Onchom : Mengenai Maulid ini mana sunnahnya?
Pro-Maulid : Ente ini idiot banget seh! Semua yang ane omongin di atas khan udah jelas bahwa hadis Rasulullah Saw yang diriwayatkan Bukhari dan Tirmidzi menjelaskan hakikat ijtihad dan bid’ah secara gamblang dan terang! Artinya ijtihad dan ijma’ para ulama dahulu sudah menjadi sunnah hasanah atau ijtihad yang benar! Dan Maulid Nabi yang kami peringati setiap tahun itu bagian dari ijtihad dan ijma ulama yang jelas-jelas merupakan sunnah hasanah bukan sunnah syai’ah! Ente masih gak paham?
Ali Onchom : ??? [Masih bengong, maklum bego!]
Ali Onchom : Jika begitu anggapan Bapak itu berarti Bapak menganggap Bapak dan ulama-ulama Bapak lebih hebat dari para sahabat Nabi dong?!
Pro-Maulid : Jangan menarik kesimpulan dengan cara yang sesederhana itu, karena ijtihad seperti ini bukan ukuran hebat atau tidaknya seseorang atau sekelompok orang, walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa orang-orang yang hidup terkemudian bisa saja lebih unggul dari beberapa sahabat Nabi Saw! Tapi tidak semua sahabat Nabi lho!
Ali Onchom : Wah gawat neh (sambil tertawa mengejek), kayaknya pemikiran Bapak sudah seperti kaum Syi’ah Rafidi!
Pro-Maulid : Heh Ali Onchom! Ente jangan asal mangap! Hadis tentang ini bukan kagak ada! Nih ente dengerin baik-baik dan gunakan otak ente ya!
Dari Abu Isalabah al-Khusyani telah berkata: Rasulullah Saw. pernah bersabda: “Hendaklah kamu sekalian memerintahkan kepada kebajikan dan hendaklah kamu melarang kejahatan, sehingga apabila kamu melihat kikir dipatuhi dan hawa nafsu diikuti dan dunia didahulukan dan kekaguman tiap-tiap orang yang mempunyai pikiran dengan pikirannya sendiri, maka hendaklah kamu pada pendirian dirimu sendiri, dan tinggalkanlah olehmu urusan orang umum. Karena sesungguhnya di belakang kamu ada beberapa masa, yang sabar pada masa itu seperti menggenggam bara api; bagi orang yang beramal pada masa itu seperti pahala 50 orang lelaki yang beramal seperti amalnya.” (Hadis Riwayat Ibnu Majah dan at-Turmudzi)
Dan Abu Dawud meriwayatkan dengan tambahan: Rasulullah ditanya: “Ya Rasulullah, pahala 50 orang lelaki dari kami ataukah dari mereka?” Beliau bersabda: “Bahkan pahala 50 orang lelaki dari kamu.” (H.R. Abu Dawud)
Kata kamu di atas sangat jelas dan gamblang adalah para sahabat Nabi! Dan memang pantas bahwa orang-orang yang beriman teguh padahal mereka tidak pernah berjumpa dengan Nabi Saw dan melihat turunnya wahyu, tentu saja lebih hebat dari kaum Salaf yang pernah berjumpa dengan beliau Saw dan menyaksikan turunnya wahyu!
Nah, ente pernah baca gak? Jangan berkelit lagi, ini hadis Nabi, mau ngomong apa lagi ente? Kayaknya ente gak pernah baca deh! Makanya kalo belajar Islam jangan cuma baca fatwa-fatwa syekh-syekh Wahabi-Saudi di internet aje! Baca tuh kitab-kitab hadis dan tafsir Quran, Dan inget! Hadis di atas bukan hadis Syiah!
Dan dari keterangan hadis di atas sangat jelas bahwa insya Allah kami (Pro-Maulid) adalah orang-orang yang berusaha keras menganjurkan kebaikan dengan mensunnahkan Maulid Nabi Saw dan melarang kejahatan yaitu “fitnah Bid’ah Syirik Khurafat” yang ente tujukan ke semua kaum Muslim selain kelompok ente Wahabi-Salafy!
Ali Onchom : Apa ada dalil lain bahwa orang-orang yang hidup setelah para sahabat Nabi lebih hebat dari mereka?
Pro-Maulid : Makanya belajar agame tuh kudu yang bener tong! Baca tuh kitab-kitab hadis, tafsir Quran, asbabun nuzul, wah masih banyak lagi yang mesti ente baca deh..jangan cuma modal menjelajah internet gratis di LIPIA ente udeh bisa senak udel ente nyesat-nyesatin orang!
Ali Onchom : Udeh deh beh ada gak dalil lainnya?
Pro-Maulid : Ente pernah gak baca ayat Quran : “dan kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka.” (QS Jumu’ah [62] ayat 3]?
Ali Onchom : Memang apa maksud dari ayat itu?
Pro-Maulid : Makanya khan ane bilang belajar juga tuh tafsir Quran dan hadis! Ente bilang ane ingkar sunnah, padahal ente kendiri kagak banyak tahu soal hadis!
Dari Abu Hurairah katanya: Pernah kami duduk dekat Rasulullah Saw, ketika itu turun kepada beliau Surat Al-Jumu’ah. Setelah beliau membaca “wa akharina minhum lamma yal haqu bihim” (dan kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka) Seorang laki-laki bertanya: “Siapakah kaum yang lain itu, ya Rasulullah?” Rasulullah Saw tidak menjawab sampai laki-laki itu bertanya 1, 2 atau 3 kali lagi, sedang di antara kami hadir sahabat Salman Al- Parisi (Bangsa Persia). Lalu Nabi meletakkan tangannya kepada Salman, kemudian beliau Saw bersabda: “Lau kâna al-îman ‘inda al-tsurayyaa lanâ lahu rijâlun min hâula-i” – “Kalau seandainya iman itu terletak di Bintang Tsurayya, niscaya ia akan dapat dicapai juga oleh beberapa orang dari orang-orang ini.” 7]
Ali Onchom : Ah, hadis itu khan gak menunjukkan bahwa ada orang-oarang terkemudian yang lebih hebat dari para sahabat Nabi!
Pro-Maulid : Weleh-weleh…ini diaaa, makin kelihatan gebleknya ente! Baca dong ayat Qurannya dan baca penjelasan Nabi Saw tersebut. Ente jangan berkelit dong. Kalau ente beriman pada hadis ini iya ente harus terima kalau enggak, berarti ente kendiri yang ingkar sunnah..(he..6x)
Ali Onchom : Pokoknya semua yang tidak pernah dicontohkan Nabi Saw dan para sahabat adalah bid’ah!
Pro-Maulid : Nah, bener khan ente udah ngeluarin ilmu pamungkas ente yaitu : kata POKOKNYA! Ini khan artinya ente gak peduli kalo argumen atau hujjah ane bener atawa salah POKOKNYA ente yang BENERR gitu khan?
Pro-Maulid : Ok deh, kalau demikian definisi bid’ah ente, maka berarti ente juga sudah melakukan bid’ah, karena ente kendiri khan memakai sajadah kalo shalat, memakai speaker kalo ‘adzan. Ente juga sok berdakwah pake internet!?
Ali Onchom : He..he..he..Dangkal sekali pemahaman Bapak atas makna bid’ah! Sajadah, speaker dan internet adalah sekadar tool (alat bantu) untuk beribadah, jadi memakai tool-tool tersebut bukan termasuk bid’ah!
Pro-Maulid : Bagaimana dengan memakai tasbih untuk berzikir?
Ali Onchom : Itu bid’ah! Eh…[Kebingungan, karena selama ini kaum Wahabi-Salafy juga membid’ahkan kaum Muslim yang menggunakan tasbih]
Pro-Maulid : He..he..he…Ente pernah denger gak fatwa salah seorang syekh Wahabi ente, Abu Abdillah al-Abdari yang bergelar Ibn al-Haj?
Ali Onchom : ??? [Menggeleng-gelengkan kepalanya]
Pro-Maulid : Nih dengerin dengan seksama dan buka tuh kuping ente lebar-lebar!
Ibn al-Haj di dalam kitabnya al-Madkhal mengatakan :
“Keberadaan kipas angin di dalam masjid-masjid itu termasuk perkara bid’ah dan para ulama kita (syekh-syekh Wahabi) telah melarang hal tersebut. Sebab, menjadikannya di dalam masjid adalah bid’ah!” (Baca buku Ibn al-Haj, al-Madkhal, Jil. 2, hlm. 212 dan hlm. 224) Nah gimana tuh kalo pake AC, speaker dsb..?
Ali Onchom : ??? [Makin kebingungan]
Pro-Maulid : Hah? Pernah baca kitab itu? Itu kitab ente punya syekh! Makanya jangan cuma belajar lewat internet, Tong!
Pro-Maulid : Ente bilang pake internet bukan bagian dari ibadah? Gimana kalo internet itu ente pake untuk dakwah, apa itu bukan ibadah? Jadi pake internet pun termasuk bid’ah sama seperti syekh-syekh ente bilang pake tasbih itu juga bid’ah!
Nah, Tong! Sekarang siapa yang sebenarnya dangkal? Ente ape ane? He..6x
Ali Onchom : ??? [Tertunduk malu]
Pro-Maulid : Udeh deh ente gak usah malu-malu kalo udah gak punya argumen! besok ente tanyain ame ustad ente tuh yang pernah belajar bertahun-tahun di Saudi, siapa namenya? Wah sorry ane gak ingat!
Ali Onchom : Pokoknya semua yang tidak pernah dicontohkan Nabi Saw dan para sahabat adalah bid’ah!
Pro-Maulid : He…6x (tertawa terpingkal-pingkal) Heh Tong…ente tahu gak darimana dan dari siapa sebenarnya hujjah yang ente pake itu?
Ali Onchom : ??? (Bengong)
Pro-Maulid : Nah bengong khan? Makanya jangan Cuma copy-paste fatwa dari internet aja! Tong, itu adalah fatwa Ibn Taymiyyah! Kalo ente mau tahu siapa sebenarnya Ibn Taymiyyah baca deh artikel ane tentang siapa sebenarnya dia?
Oya, fatwa Ibn Taymiyyah itu begini : “Sesungguhnya (perayaan maulid Nabi saw) ini tidak dilakukan oleh kaum salaf meskipun adanya kebutuhan untuk melakukan hal itu dan tidak ada sesuatu yang mencegah mereka dari perbuatan itu. Sekiranya perayaan maulid ini adalah kebaikan semata-mata atau lebih diutamakan, niscaya salaf lebih berhak melakukannya daripada kita karena sesungguhnya mereka itu lebih besar kecintaannya kepada Rasulullah dan lebih mengagungkan beliau daripada kita. Mereka (kaum salaf) itu lebih memperhatikan kebaikan (daripada kita).” 8]
Nah ini dia fatwa syekh ente yang plin-plan alias mencla-mencle itu!
Ali Onchom : ??? Mencla-mencle gimana maksudnya, Pak?
Pro-Maulid : Mencla-mencle atau plin-plan itu gak yakin atau peragu, dan itu memang ciri khas yang dimiliki orang-orang Khawarij!
Ali Onchom : Sebentar, Pak! Bapak punya bukti atau tidak kalo Ibn Taymiyyah itu mencla-mencle! (geram dan marah)
Pro-Maulid : Makanye kalo belajar pake kitab bukan cuma copy paste dari salafy.org atau manhaj.org akibatnya begini! Belajarlah dari sumber aslinya bukan dari kata si anu atau kata si fulan (qiila wa qaala)!
Nih ane bacaan apa yang dikatakan Ibn Taymiyyah tentang Maulid yang menunjukkan keraguan dia tentang hukumnya!
Ibn Taymiyyah berkata : “Demikian pula yang diciptakan oleh sebagian manusia (perayaan maulid), maka adakalanya ia menyerupai kaum Nasrani (Kristen) dalam merayakan kelahiran al-Masih (Nabi Isa as), atau karena kecintaan kepada Nabi saw dan pengagungan kepada beliau, sedangkan Allah memberi pahala kepada mereka ini karena kecintaan dan ijtihad, bukan karena perbuatan bid’ah.” 9]
Jelas khan! Sebelumnya dia ngomong begini, setelah itu dia sendiri bingung! Coba ente baca deh kitabnya itu, mudah-mudahan ente tercerahkan dengan penjelasan ane ini!
Ali Onchom : (Termangu-mangu) Tapi biasanya di dalam perayaan-perayaan Maulid Nabi ini ada juga hal-hal haram yang dilakukan masyarakat saat mereka merayakannya. Misalnya: percampuran kaum perempuan dan laki-laki dan masih banyak lagi, Pak!
Pro-Maulid : Pernyataan ente ini menunjukkan ente sudah kehabisan dalil! Sebab diskusi kita ini seputar hukum peringatan Maulid itu sendiri. Ada pun perkara-perkara yang kemudian muncul dalam peringatan Maulid tidak bisa jadi alasan untuk melarang peringatan Maulid itu sendiri. Misalnya, jika ada orang yang pergi umroh dengan tujuan untuk sekadar berwisata, atau belanja atau bahkan pergi dengan yang bukan muhrim, maka tidak lantas kita bisa seenaknya mengharamkan ibadah umroh! Iya khan?! Yang begini ini udah gak asing lagi! Jadi jangan diskusi kita malah keluar dari topiknya! Makanya belajar logika ya Tong, biar pinter dikit!
Udah deh ane mau permisi dulu, ane do’ain moga-moga ente dapet hidayah dari Allah Swt ye! Salamun ‘alaykum!
__________
Catatan Kaki :
[1] http://www.almanhaj.or.id/
[2] - Shahih Bukhari, Bab Shalat Jumat, Hadis no. 1081.
- Shahih Muslim, Bab Kebaikan-kebaikan Para Sahabat, hadis no. 4497
- Musnad Ahmad bin Hanbal, Jil. 2, hal. 333, 439.
[3] Baca artikel saya : Bid’ah : Standar Ganda Wahabi-Salafy!
[4] http://www.almanhaj.or.id/
[5] Lihat juga Shahih Muslim hadits no.1017, Shahih Ibn Khuzaimah, Sunan Baihaqi Alkubra, Sunan Addarimiy, Shahih Ibn Hibban dan banyak lagi).
[6] Selain tidak ada rujukan yang shahih tentang ini, menjadikan sahabat sebagai tolok ukur kebenaran justru menambah kekisruhan, karena:
1. Pendapat dan perbuatan para Sahabat tidak selalu sejalan dengan Sunnah Rasul Saw. Pendapat dan perbuatan Sahabat Nabi bisa saja bertentangan dengan Nabi Saw sendiri. Banyak bukti tentang ini!
2. Pendapat dan perbuatan para sahabat sendiri sering kali saling berbeda bahkan bertentangan. Dengan begini kita akan bingung memilih, mana pendapat sahabat yang benar?
3. Tidak semua sahabat itu adil, karena banyak juga di antara mereka yang zalim bahkan munafik! Contoh yang paling jelas dan nyata adalah Mu’awiyyah bin Abi Sufyan dan putranya Yazid!
[7] Lihat Shahih Muslim hadis no. 324.
Pada no. hadis sebelumnya, no. 323, Abu Hurairah juga meriwayatkan hadis yang semakna dengan sabda Rasulullah Saw : Lau kana al-din ‘inda al-tsurayya la dzahaba bihi min farisa hatta yatanawalahu : Kalau seandainya agama (Islam) itu ada di bintang Tsurayya, niscaya seorang laki-laki dari bangsa Persia akan pergi ke sana sampai dapat mencapainya!”
Hadis ini sangat banyak diriwayatkan oleh para perawi seperti al-Hakim, Tirmidzi, Ahmad bin Hanbal dsb. (LIhat kitab Kanz al-‘Ummal karya Mutaqqi al-Hindi)
sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW
sejarah Kelahiran Sang Nabi Muhammad SAW
Pada saat yang sangat kritis ini muncullah sebuah bintang pada malam yang gelap gulita, sinarnya semakin terang membuat malam menjadi terang benderang, ia bukan bintang yang biasa, tapi bintang yang sangat luar biasa, bahkan matahari di siang haripun malu menampakkan sinarnya karena bintang ini adalah maha bintang yang terlahirkan ke muka bumi, ialah cahaya dalam kegelapan, ia adalah cahaya di dalam dada, ia dikenal dengan Nama Muhammad, menurut sejarawan bintang ini tepat 12 Rabiul awwal tahun gajah menurut mazhab sunni 570 M, bintang ini tak pernah padam walaupun 14 abad setelah ketiadaannya, bahkan ia semakin terang dan semakin terang, dari bintang ini terlahir 13 bintang yang lain, yang selalu menjadi hujjah bagi bintang-bintang yang sulit bersinar lainnya di setiap zamannya. Ia memiliki silsilah yang berhubungan langsung dengan jawara Tauhid melalui anaknya Ismail AS, yang dilahirkan melalui rahim-rahim suci dan terpelihara dari perbuatan-perbuatan mensekutukan Tuhan. Ia begitu suci sehingga Tuhan memerintahkan kepada Para Malaikat dan Jin untuk bersujud kepada Adam, karena cahayanya dibawa oleh Adam AS untuk disampaikan kepada maksud, ia adalah rencana Tuhan yang teramat besar yang langit dan bumi pun tak kan sanggup memikulnya.
Peristiwa kelahiran sang bintang dipenuhi dengan kejadian-kejadian yang luarbiasa, dimulai dengan peristiwa padamnya api di kerajaan Persia, hancurnya sesembahan batu di sana, dan penyerangan pasukan bergajah untuk menghancurkan Ka’bah, yang di kemudian hari menjadi kiblat baginya dan ummatnya sampai akhir zaman, namun tentara yang besar ini dihancurkan oleh burung-burung yang dikirimkan oleh Sang Pemilik kiblat (Ka’bah), karenanya tahun ini dinamakan tahun Gajah. Sudah menjadi tradisi kelahiran manusia luar biasa harus juga didahului peristiwa yang luar biasa. Muhammad namanya, ayahnya bernama Abdullah, Ibundanya Aminah, kedua orang tuanya berasal dari silsilah yang mulia yang merupakan keturunan Jawara Tauhid (Ibrahim AS). Abdullah lahir kedunia hanya untuk membawa nur Muhammad dan meletakkannya ke dalam rahim Aminah, Sang isteri saat itu mengandung (2 bulan) bayi yang kelak menjadi manusia besar. Setelah lama kepergian sang suami, sang isteri merasakan kesepian yang amat dalam, walaupun suaminya selalu berkirim surat. Namun pada saat lain surat tidak lagi ia terima, begitu riang hatinya ternyata ia melihat rombongan dagang suaminya telah pulang, tapi Ia amat terkejut karena tak dilihatnya suaminya, datanglah seseorang dari rombongan tersebut yang menyampaikan berita kepada Aminah, mulutnya begitu berat untuk mengucapkan kata - kata ini kepada wanita ini, ia tidak sanggup mengutarakannya, namun akhirnya terucap juga bahwa sang suami telah berpulang ke hadirat Allah Swt dan dimakamkan di abwa.
Begitu goncang hatinnya mendengarkan hal ini, tak sanggup menahan tangisnya, ia menangis menahan sedih dan tak makan beberapa hari, namun ia bermimpi, dalam mimpinya seorang wanita datang dan berkata kepadanya agar ia menjaga bayi dalam janinnya dengan baik - baik. Ia berulang kali bermimpi bertemu dengan wanita tersebut yang ternyata adalah Maryam binti Imran (Ibu Isa as). Dalam mimpinya sang wanita mulia ini berkata : Kelak bayi yang ada didalam rahimmu akan menjadi manusia paling mulia sejagat raya, maka jagalah ia baik - baik hingga kelahirannya.
Saat ayahanda Muhammad yang mulia ini Wafat dalam usia 20 tahun (riwayat lain 17 tahun), sang bintang kita ini sedang berada dalam kandungan ibunya, beberapa tahun kemudian Bunda Sang bintang menyusul suaminya dan dimakamkan di Abwa juga. Muhammad dibawa pulang oleh Ummu Aiman dan diasuh oleh kakeknya, belum lagi hilang duka setelah ditinggal Sang Bunda, ia pun harus kehilangan kakeknya ketika umurnya belum lagi menginjak delapan tahun. Setelah kepergian sang kakek, sang bintang (Muhammad) diasuh oleh pamannya, Abu Tholib, seorang putra Abdul Mutholib yang pertama menyatakan keimanannya kepada kemenakannya sendiri (Muhammad). Pemandu ilahi selalu saja dipilihkan oleh Ilahi untuk memiliki profesi sebagai seorang gembala, melalui profesi ini beliau mengarungi beberapa waktu kehidupannya untuk menjadi gembala domba yang lebih besar, inilah pilihan Ilahi yang memilihkan baginya sebuah jalan dimana hal ini penting bagi orang yang akan berjuang melawan orang-orang hina yang berpikiran sampai menyembah aneka batu dan pohon, ilahi menjadikannya kuat sehingga tidak menyerah kepada apapun kecuali keputusan-Nya. Ada penulis sirah yang mengutip kalimat Nabi berikut ini, Semua Nabi pernah menjadi gembala sebelum beroleh jabatan kerasulan. Orang bertanya kepada Nabi, Apakah Anda juga pernah menjadi gembala? Beliau menjawab, Ya. Selama beberapa waktu saya menggembalakan domba orang Mekah di daerah Qararit.
Sang bintang terlahir bukan dari kalangan orang yang teramat kaya, belum lagi ia dilahirkan sebagai seorang yatim, dan telah kehilangan Ayah, Ibu di masa kecil sebagai tempat bernaung, apa yang dapat dikatakan oleh anak kecil yang telah kehilangan kedua orang tuanya sedangkan dia sendiri masih membutuhkan naungan kedua orang tua dan kasih sayang mereka. Mari kita masuk ke jazirah Arabia lebih jauh lagi, kita dapat melihat bahwa kondisi keuangan Muhammad terbilang cukup sulit. Muhammad terkenal dengan kemuliaan rohaninya, keluhuran budi, keunggulan ahklaq dan dirinya dikenal di masyarakat sebagai orang jujur (al-Amin), ia menjadi salah seorang kafilah dagang Khodijah yang terpercaya dan Khodijah memberikan dua kali lipat dibandingkan yang diberikannya kepada orang lain. Kafilah Quraisy, termasuk barang dagangan Khodijah, siap bertolak, kafilah tiba di tempat tujuan. Seluruh anggotanya mengeruk laba. Namun, laba yang diperoleh Nabi lebih banyak ketimbang lain. Kafilah kembali ke Makkah. Dalam perjalanan, Sang bintang melewati negeri ˜Ad dan Tsamud. Keheningan kematian yang menimpa kaum pembangkang itu mengundang perhatian sang bintang.
Kafilah mendekati Mekah, Maisarah, berkata kepada sang Bintang, “Alangkah baiknya jika Anda memasuki Mekah mendahului kami dan mengabarkan kepada Khodijah tentang perdagangan dan keuntungan besar yang kita dapatkan. Nabi tiba di Mekah ketika Khodijah sedang duduk di kamar atasnya. Ia berlari turun dan mengajak Nabi ke ruangannya. Nabi menyampaikan, dengan menyenangkan, hal-hal menyangkut barang dagangan. Maisarah menceritakan tentang Kebesaran jiwa Al-Amin selama perjalanan dan perdagangan. Maisarah menceritakan Di Busra, Al-Amin duduk di bawah pohon untuk istirahat. Seorang pendeta, yang sedang duduk di biaranya, kebetulan melihatnya. Ia datang seraya menanyakan namanya kepada saya, kemudian ia berkata, Orang yang duduk di bawah naungan pohon itu adalah nabi, yang tentangnya telah saya baca banyak kabar gembira di dalam Taurat dan Injil.
Kemudian Khodijah menceritakan apa yang didengarnya dari Maisarah kepada Waraqah bin Naufal, si hanif dari Arabia. Waraqah mengatakan, Orang yang memiliki sifat-sifat itu adalah nabi berbangsa Arab.
ISI SPOILER<
Pada saat yang sangat kritis ini muncullah sebuah bintang pada malam yang gelap gulita, sinarnya semakin terang membuat malam menjadi terang benderang, ia bukan bintang yang biasa, tapi bintang yang sangat luar biasa, bahkan matahari di siang haripun malu menampakkan sinarnya karena bintang ini adalah maha bintang yang terlahirkan ke muka bumi, ialah cahaya dalam kegelapan, ia adalah cahaya di dalam dada, ia dikenal dengan Nama Muhammad, menurut sejarawan bintang ini tepat 12 Rabiul awwal tahun gajah menurut mazhab sunni 570 M, bintang ini tak pernah padam walaupun 14 abad setelah ketiadaannya, bahkan ia semakin terang dan semakin terang, dari bintang ini terlahir 13 bintang yang lain, yang selalu menjadi hujjah bagi bintang-bintang yang sulit bersinar lainnya di setiap zamannya. Ia memiliki silsilah yang berhubungan langsung dengan jawara Tauhid melalui anaknya Ismail AS, yang dilahirkan melalui rahim-rahim suci dan terpelihara dari perbuatan-perbuatan mensekutukan Tuhan. Ia begitu suci sehingga Tuhan memerintahkan kepada Para Malaikat dan Jin untuk bersujud kepada Adam, karena cahayanya dibawa oleh Adam AS untuk disampaikan kepada maksud, ia adalah rencana Tuhan yang teramat besar yang langit dan bumi pun tak kan sanggup memikulnya.
Peristiwa kelahiran sang bintang dipenuhi dengan kejadian-kejadian yang luarbiasa, dimulai dengan peristiwa padamnya api di kerajaan Persia, hancurnya sesembahan batu di sana, dan penyerangan pasukan bergajah untuk menghancurkan Ka’bah, yang di kemudian hari menjadi kiblat baginya dan ummatnya sampai akhir zaman, namun tentara yang besar ini dihancurkan oleh burung-burung yang dikirimkan oleh Sang Pemilik kiblat (Ka’bah), karenanya tahun ini dinamakan tahun Gajah. Sudah menjadi tradisi kelahiran manusia luar biasa harus juga didahului peristiwa yang luar biasa. Muhammad namanya, ayahnya bernama Abdullah, Ibundanya Aminah, kedua orang tuanya berasal dari silsilah yang mulia yang merupakan keturunan Jawara Tauhid (Ibrahim AS). Abdullah lahir kedunia hanya untuk membawa nur Muhammad dan meletakkannya ke dalam rahim Aminah, Sang isteri saat itu mengandung (2 bulan) bayi yang kelak menjadi manusia besar. Setelah lama kepergian sang suami, sang isteri merasakan kesepian yang amat dalam, walaupun suaminya selalu berkirim surat. Namun pada saat lain surat tidak lagi ia terima, begitu riang hatinya ternyata ia melihat rombongan dagang suaminya telah pulang, tapi Ia amat terkejut karena tak dilihatnya suaminya, datanglah seseorang dari rombongan tersebut yang menyampaikan berita kepada Aminah, mulutnya begitu berat untuk mengucapkan kata - kata ini kepada wanita ini, ia tidak sanggup mengutarakannya, namun akhirnya terucap juga bahwa sang suami telah berpulang ke hadirat Allah Swt dan dimakamkan di abwa.
Begitu goncang hatinnya mendengarkan hal ini, tak sanggup menahan tangisnya, ia menangis menahan sedih dan tak makan beberapa hari, namun ia bermimpi, dalam mimpinya seorang wanita datang dan berkata kepadanya agar ia menjaga bayi dalam janinnya dengan baik - baik. Ia berulang kali bermimpi bertemu dengan wanita tersebut yang ternyata adalah Maryam binti Imran (Ibu Isa as). Dalam mimpinya sang wanita mulia ini berkata : Kelak bayi yang ada didalam rahimmu akan menjadi manusia paling mulia sejagat raya, maka jagalah ia baik - baik hingga kelahirannya.
Saat ayahanda Muhammad yang mulia ini Wafat dalam usia 20 tahun (riwayat lain 17 tahun), sang bintang kita ini sedang berada dalam kandungan ibunya, beberapa tahun kemudian Bunda Sang bintang menyusul suaminya dan dimakamkan di Abwa juga. Muhammad dibawa pulang oleh Ummu Aiman dan diasuh oleh kakeknya, belum lagi hilang duka setelah ditinggal Sang Bunda, ia pun harus kehilangan kakeknya ketika umurnya belum lagi menginjak delapan tahun. Setelah kepergian sang kakek, sang bintang (Muhammad) diasuh oleh pamannya, Abu Tholib, seorang putra Abdul Mutholib yang pertama menyatakan keimanannya kepada kemenakannya sendiri (Muhammad). Pemandu ilahi selalu saja dipilihkan oleh Ilahi untuk memiliki profesi sebagai seorang gembala, melalui profesi ini beliau mengarungi beberapa waktu kehidupannya untuk menjadi gembala domba yang lebih besar, inilah pilihan Ilahi yang memilihkan baginya sebuah jalan dimana hal ini penting bagi orang yang akan berjuang melawan orang-orang hina yang berpikiran sampai menyembah aneka batu dan pohon, ilahi menjadikannya kuat sehingga tidak menyerah kepada apapun kecuali keputusan-Nya. Ada penulis sirah yang mengutip kalimat Nabi berikut ini, Semua Nabi pernah menjadi gembala sebelum beroleh jabatan kerasulan. Orang bertanya kepada Nabi, Apakah Anda juga pernah menjadi gembala? Beliau menjawab, Ya. Selama beberapa waktu saya menggembalakan domba orang Mekah di daerah Qararit.
Sang bintang terlahir bukan dari kalangan orang yang teramat kaya, belum lagi ia dilahirkan sebagai seorang yatim, dan telah kehilangan Ayah, Ibu di masa kecil sebagai tempat bernaung, apa yang dapat dikatakan oleh anak kecil yang telah kehilangan kedua orang tuanya sedangkan dia sendiri masih membutuhkan naungan kedua orang tua dan kasih sayang mereka. Mari kita masuk ke jazirah Arabia lebih jauh lagi, kita dapat melihat bahwa kondisi keuangan Muhammad terbilang cukup sulit. Muhammad terkenal dengan kemuliaan rohaninya, keluhuran budi, keunggulan ahklaq dan dirinya dikenal di masyarakat sebagai orang jujur (al-Amin), ia menjadi salah seorang kafilah dagang Khodijah yang terpercaya dan Khodijah memberikan dua kali lipat dibandingkan yang diberikannya kepada orang lain. Kafilah Quraisy, termasuk barang dagangan Khodijah, siap bertolak, kafilah tiba di tempat tujuan. Seluruh anggotanya mengeruk laba. Namun, laba yang diperoleh Nabi lebih banyak ketimbang lain. Kafilah kembali ke Makkah. Dalam perjalanan, Sang bintang melewati negeri ˜Ad dan Tsamud. Keheningan kematian yang menimpa kaum pembangkang itu mengundang perhatian sang bintang.
Kafilah mendekati Mekah, Maisarah, berkata kepada sang Bintang, “Alangkah baiknya jika Anda memasuki Mekah mendahului kami dan mengabarkan kepada Khodijah tentang perdagangan dan keuntungan besar yang kita dapatkan. Nabi tiba di Mekah ketika Khodijah sedang duduk di kamar atasnya. Ia berlari turun dan mengajak Nabi ke ruangannya. Nabi menyampaikan, dengan menyenangkan, hal-hal menyangkut barang dagangan. Maisarah menceritakan tentang Kebesaran jiwa Al-Amin selama perjalanan dan perdagangan. Maisarah menceritakan Di Busra, Al-Amin duduk di bawah pohon untuk istirahat. Seorang pendeta, yang sedang duduk di biaranya, kebetulan melihatnya. Ia datang seraya menanyakan namanya kepada saya, kemudian ia berkata, Orang yang duduk di bawah naungan pohon itu adalah nabi, yang tentangnya telah saya baca banyak kabar gembira di dalam Taurat dan Injil.
Kemudian Khodijah menceritakan apa yang didengarnya dari Maisarah kepada Waraqah bin Naufal, si hanif dari Arabia. Waraqah mengatakan, Orang yang memiliki sifat-sifat itu adalah nabi berbangsa Arab.
ISI SPOILER
Langganan:
Postingan (Atom)